Galih Prasetyo | Muhammad Yasir
Jum'at, 14 Oktober 2022 | 19:17 WIB
Para pejabat Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) menunggu kedatangan Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Jumat (14/10/2022). P[ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/rwa].

Dalam jumpa pers pada Jumat (14/10) sore, Listyo Sigit mengatakan bahwa Teddy sudah ditempatkan di tempat khusus.

"Sudah berkali-kali saya sampaikan kepada seluruh jajaran, bahwa tidak ada yang bermain-main dengan masalah narkoba. Yang namanya narkoba harus betul-betul diberantas. Dan saya sudah sampaikan, bahwa siapa pun yang terlibat, tidak peduli pangkatnya apa, jabatannya apa, pasti ditindak tegas," kata Kapolri.

Dijelaskan oleh Kapolri bahwa penangkapan Teddy Minahasa berawal dari pengungkapan jaringan gelap perdagangan Narkoba oleh Polda Metro Jaya.

Kemudian dilakukan pengembangan, ternyata mengarah dan melibatkan anggota Polri berpangkat brigadir kepala, komisaris.

Selanjutnya dalam penyelidikan lebih lanjut mengarah kepada seorang pengedar sabu yang berkaitan dengan personel Polri berpangkat AKBP.

"AKBP, mantan Kapolres Bukit Tinggi."

Selanjutnya, setelah memeriksa mantan Kapolres Bukit Tinggi, ternyata jejak perdagangan narkoba itu mengarah ke Irjen Teddy Minahasa yang kekinian masih menjabat sebagai Kapolda Sumatera Barat.

"Atas dasar tersebut, kemarin, saya minta Kadiv Propam Mabes Polri untuk menjemput dan melakukan pemeriksaan terhadap Irjen TM. Tadi pagi telah dilaksanakan gelar, dinyatakan Irjen TM dinyatakan terlangar, dan ada penempatan khusus."

Baca Juga: 9 Poin Penting TGIPF atas Tragedi Kanjuruhan, No. 5 Sangat Mengejutkan

Load More