SuaraBekaci.id - Sejumlah politikus menolak pemakaian istilah-istilah negatif dalam berpolitik, seperti kadrun, cebong, kampret, dan sekarang muncul lagi nasdrun.
Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional Viva Yoga Mauladi menyebut penggunaan istilah negatif "menyebabkan polusi dan udara politik menjadi pengap, tidak sehat."
Istilah nasdrun muncul setelah Partai Nasional Demokrat mengumumkan bahwa mereka mencalonkan Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden pada pemilu 2024.
Viva mengatakan penggunaan istilah negatif semacam itu "tidak mencerdaskan kehidupan bangsa."
Baca Juga: Ramai Sebutan Nasdrun Setelah Nasdem Pilih Anies Baswedan Jadi Bakal Capres
Dia menduga di waktu mendatang masih akan muncul istilah baru lagi dalam dunia politik di Indonesia.
Viva menyebut pemakaian istilah itu merupakan bentuk framing media yang destruktif.
Menurut dia, istilah-istilah itu akan "menjadi racun yang mengotori otak dan pemikiran masyarakat Indonesia."
"Hal itu akan menyebabkan kompetisi elektoral di pilpres mengarah ke zero sum game, menang jadi arang kalah jadi abu. Atau seperti kata pemikir Thomas Hobbes, 'Homo homini lupus est,' manusia bagai serigala yang memakan atau menikam sesama manusia."
Viva mengatakan pemakaian istilah negatif akan mempertebal penggunaan identitas agama dimasukkan ke dalam turbulensi politik demi peningkatan elektoral.
Baca Juga: Ramai Sebutan 'Nasdrun' Usai Anies Jadi Bakal Capres NasDem, Relawan SKI: Itu Rasis!
Menentukan pilihan politik, Viva katakan merupakan hak asasi.
Dasar pilihan karena kesamaan primordial atau berdasarkan suku, agama, ras, etnis, atau budaya adalah hak politik warga yang dijamin oleh konstitusi, kata Viva.
"Tetapi jangan memasukkan perbedaan primordial itu untuk alat politik dalam rangka menjelekkan, memfitnah, hate speech dari figur tertentu untuk tujuan meningkatkan elektoral. PAN menentang dan menolak gaya dan cara politik identitas seperti ini," katanya.
Wakil Ketua DPD Partai Demokrat Banten Heri Handoko juga tidak sependapat dengan pemakaian istilah negatif karena akan berdampak tidak baik bagi publik.
"Saya kira sebutan Nasdrun merupakan hal yang kurang baik dalam atmosfer demokrasi hari ini. Penggunaan kalimat atau kata negatif telah membuat masyarakat terbelah. Terbukti pada perhelatan pilpres 2014 dan 2019," kata Heri, Senin (10/10/2022).
Heri menyebut saat ini masyarakat sudah lelah dan jengah dengan praktik politik sentimen primordial atau politisasi agama untuk mencari dukungan.
Heri mengatakan Partai Demokrat tidak akan menggunakan pendekatan seperti itu, tetapi akan fokus untuk melakukan perubahan dan perbaikan di masyarakat.
"Masyarakat ingin adanya sebuah perubahan dan perbaikan, kami mendengarnya secara langsung. Bagaimana harga BBM naik, harga bahan pokok melambung tinggi, itu yang menjadi PR kita bersama. Itu yang harus segera kita pecahkan masalahnya dari hulu maupun hilirnya," kata Heri
"Bukan terjebak kepada narasi buzzer yang hanya bisa merusak tatanan demokrasi Bangsa Indonesia yang sedang on the right track. Kami tegaskan kembali, Demokrat mengusung perubahan dan perbaikan, kepentingan nasional menjadi hal yang mutlak kami perjuangkan,” Heri menambahkan. [rangkuman laporan Suara.com]
Berita Terkait
-
Bantah Retreat di Akmil untuk Bangun Pemerintahan Militeristik, Viva Yoga: Justru Membangun Teamwork
-
Siapa Viva Yoga Mauladi? Calon Wamen Transmigrasi Era Pemerintahan Prabowo-Gibran
-
Cek Fakta: Istilah Kadrun Diciptakan oleh Njoto Diperuntukkan bagi Orang Islam
-
AHY jadi Menteri, Kader Pertanyakan Nasib Demokrat 5 Tahun ke Depan: Dulu Nyerang, Sekarang jadi Cebong!
-
PAN Ngaku Tidak Bisa Nolak AHY Bila Disodorkan Jadi Cawapres Prabowo, Tapi Ini Syaratnya
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP 5G Rp 4 Jutaan Terbaik November 2024, Memori Lega Performa Handal
-
Disdikbud Samarinda Siap Beradaptasi dengan Kebijakan Zonasi PPDB 2025
-
Yusharto: Pemindahan IKN Jawab Ketimpangan dan Tingkatkan Keamanan Wilayah
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Chipset Snapdragon, Terbaik November 2024
-
Kembali Bertugas, Basri-Najirah Diminta Profesional Jelang Pilkada Bontang
Terkini
-
BRI Terdepan dalam Pembiayaan Berkelanjutan, Sunarso Dinobatkan sebagai The Best CEO
-
Apakah Infinix Smart 8 Cocok untuk Game? Temukan Jawabannya di Sini!
-
Calon Wakil Wali Kota Bekasi Nurul Sumarheni Janjikan Angkat Kualitas Hidup Perempuan
-
Debat Pilkada Kota Bekasi: Tri Adhianto Kirim Ucapan Spesial untuk Sosok Ini
-
Debat Pilkada Kota Bekasi: Heri-Sholihin Tutup Paparan Visi Misi dengan Cara Tak Biasa