SuaraBekaci.id - Desakan agar Mochamad Iriawan atau Iwan Bule untuk mundur dari posisi Ketua Umum PSSI pasca Tragedi Kanjuruhan di Malang, Jawa Timur semakin kuat.
Dari petisi yang dibuat Perhimpunan Jurnalis Rakyat di Change.org, pada Kamis (6/10/2022) pukul 10.15 WIB sudah ada 10.514 orang yang mendukung Iwan Bule untuk mundur dari jabatan Ketua Umum PSSI.
"Kita juga meminta Ketua Umum dan semua pengurus Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk mundur dari jabatannya, sebagai bentuk hormat dan respect terhadap korban tragedi kerusuhan Stadion Kanjuruhan, Malang dan untuk pembenahan sepakbola secara keseluruhan," tulis keterangan dalam petisi itu.
Sejumlah pengguna Twitter pun lantang berkicau menuntut Iwan Bule mundur dari posisi Ketua Umum PSSI.
"Gini ini kalau pengurus PSSI sibuk bukan urusan bola, prestasi Timnas bisa membanggakan, sebaiknya pengurus PSSI urusi kampanye Iwan Bule aja. TIMNAS biar rakyat yg urusi....," tulis @sulaima8800**** pada Kamis (6/10/2022).
"@iwanbule mundurlah, lebih terhormat jika kau mundur pak, sudahlahhh....," tulis @air***.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo memberikan arahan pada Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk melakukan evaluasi seputar pertandingan sepak bola pasca Tragedi Kanjuruhan di Malang, Jawa Timur.
PSSI sendiri memastikan mereka akan menindaklanjuti arahan Presiden Jokowi tersebut.
Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan mengatakan evaluasi dilakukan selain untuk mengungkap akar persoalan tragedi tersebut, juga untuk perbaikan manajemen PSSI, sehingga kejadian yang mengakibatkan korban jiwa tidak lagi terjadi.
"Setiap perkembangan (evaluasi) yang ada, akan saya laporkan kepada Presiden," kata Iriawan dalam keterangannya yang diterima di Bandung, Jawa Barat, Kamis (6/10/2022)
Pria yang akrab disapa Iwan Bule itu mengatakan Presiden memberikan arahan untuk melakukan evaluasi total meliputi manajemen pertandingan, stadion, penonton, waktu dan manajemen pengamanan.
Selain itu, menurutnya Presiden pun memerintahkan pihaknya untuk menginvestigasi secara menyeluruh, termasuk evaluasi penyelenggaraan pertandingan di masa yang akan datang.
Dia pun menyampaikan apresiasi yang tinggi dan rasa terima kasih kepada Presiden Joko Widodo yang memiliki kepedulian tinggi terhadap perkembangan sepak bola di masa mendatang.
"Bahkan di tengah kesibukannya meninjau langsung Stadion Kanjuruhan Malang," kata Iwan Bule.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo memerintahkan audit seluruh stadion sepak bola di Indonesia untuk mencegah terulang-nya tragedi Kanjuruhan, ketika meninjau Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Rabu (5/10).
Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Iriana Jokowi mengunjungi RSUD Saiful Anwar, Kota Malang, Jawa Timur, untuk melihat kondisi korban selamat dalam tragedi sepak bola pada 1 Oktober 2022 tersebut.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Misteri 4 Orang Tewas di Tol Tegal: Polisi Tunggu Hasil Forensik
-
BRI Dukung Pembiayaan Sindikasi Rp2,2 Triliun untuk Proyek Flyover Sitinjau Lauik
-
Terbongkar! Aksi Pencurian Mobil di Kawasan Industri Cikarang Libatkan Karyawan
-
4 Orang Tewas Misterius Dalam Mobil Toyota, Identitas Korban Terungkap!
-
AgenBRILink Tingkatkan Inklusi Keuangan di Wilayah 3T, Contohnya Muhammad Yusuf di Sebatik