Scroll untuk membaca artikel
Siswanto
Rabu, 05 Oktober 2022 | 20:08 WIB
Presiden Joko Widodo didampingi Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan meninjau kondisi Stadion Kanjuruhan pasca terjadinya kerusuhan pada Sabtu (1/10) malam, Rabu (5/10/2022). [Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden]

SuaraBekaci.id - Pangdam V Brawijaya Mayor Jenderal TNI Nurchahyanto menyampaikan permohonan maaf terkait kekerasan yang dilakukan prajurit terhadap suporter di Stadion Kanjuruhan, Malang.

“Ada prajurit kami yang bertindak over acting yang menyebabkan suporter Arema tersakiti. Saya selaku Pangdam V Brawijaya meminta maaf,” kata Nurchahyanto dalam laporan Beritajatim, Rabu (5/10/2022).

Prajurit yang melakukan kekerasan terhadap suporter saat ini sedang diproses hukum.

“Jika nanti terbukti bersalah tentunya akan dijatuhkan sanksi,” kata Nurchahyanto.

Baca Juga: Begini Rasanya Terkena Tembakan Gas Air Mata, Netizen: Nggak Sanggup Hati Ngebayangin di Stadion Kanjuruhan yang Tertutup

Dia juga mengapresiasi prajurit TNI yang pada Sabtu malam itu ikut bahu-membahu bersama Aremania dan kepolisian menolong korban.

“Prajurit juga memberikan pertolongan pertama kepada korban saat itu, sangat luar biasa,” kata Nurchahyanto.

Peristiwa di Stadion Kanjuruhan usai pertandingan Arema FC vs Persebaya mengakibatkan 131 orang meninggal dunia dan lebih dari 300 orang masuk rumah sakit.

Pemerintah membentuk tim gabungan independen pencari fakta dan saat ini sedang mengusut penyebab kejadian itu.

PSSI telah menghentikan untuk sementara kompetisi Liga 1 sampai investigasi peristiwa di Stadion Kanjuruhan selesai.

Baca Juga: Aksi Kekerasan Oknum Anggota TNI di Stadion Kanjuruhan, Jenderal Dudung Beri Tanggapan Berbeda

Load More