Scroll untuk membaca artikel
Siswanto
Rabu, 05 Oktober 2022 | 17:04 WIB
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) dan diketuai secara bersama dengan Sekretaris Jenderal Liga Muslim Dunia Mohammad Al-Issa dari Arab Saudi. [Tim Publikasi R20 PBNU]

SuaraBekaci.id - Forum Religion of Twenty (R20) merupakan forum pertemuan tokoh-tokoh agama dunia. Forum ini diinisiasi oleh Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) dan diketuai secara bersama dengan Sekretaris Jenderal Liga Muslim Dunia Mohammad Al-Issa dari Arab Saudi.

R20 secara resmi telah menjadi bagian dari forum G20 sebagai engagement group. Hal ini disambut baik pemerintah Indonesia sebagai pemegang presidensi G20.

“Alhamdulillah Presiden sangat menyambut baik. Khusus untuk R20, Presiden sudah memastikan bahwa beliau akan hadir memberikan arahan dan membuka secara resmi forum R20,” tutur Gus Yahya di Istana Negara setelah bertemu dengan Presiden Joko Widodo, beberapa waktu yang lalu.

Respons positif dari pemerintah juga ditegaskan oleh Ubaedillah, panitia pelaksana R20. Forum yang diselenggarakan secara bersama oleh PBNU dan Liga Muslim Dunia itu juga akan menjadi bagian penting dalam presidensi G20 Indonesia.

Baca Juga: PBNU Yakin Tim Pencari Fakta Kasus Stadion Kanjuruhan Bisa Bekerja dengan Baik

“Inisiasi Gus Yahya ini perlu menjadi catatan sejarah dalam perjalanan G20. Akhirnya menjadi diterima Bapak Presiden. Saya pikir respons presiden begitu baik, beliau mendukung R20 menjadi engagement dalam perhelatan G20, menjadi event penting dalam G20,” kata Ubaedillah, Minggu (2/10/2022).

Ubaedillah menjelaskan bahwa pemerintah Indonesia juga mendukung kegiatan ini dengan baik. Sebab, bagaimanapun, kelancaran dan kesuksesan R20 merupakan bagian dari kesuksesan penyelenggaraan G20.

“Karena memang R20 bagian penting dari G20, suksesnya R20 merupakan sukses Republik Indonesia sebagai Presidensi G20. Pemerintah luar biasa memberikan support apalagi yang hadir ini tokoh-tokoh agama yang juga penting,” katanya.

Apalagi sebagian besar para pembicara, pimpinan agama, dan tokoh agama yang berpartisipasi berasal dari anggota G20. Karenanya, forum R20 merupakan perhelatan yang penting bagi Indonesia, pemegang presidensi G20 sekaligus negara dengan populasi Muslim terbesar.

Ubaedillah juga menyampaikan bahwa kehadiran tokoh-tokoh agama terkemuka membuat penyediaan fasilitas dan keamanan sekelas tamu negara.

Baca Juga: Keyakinan PBNU untuk TGIPF Tragedi Stadion Kanjuruhan Bekerja dengan Baik

“Segala yang berkaitan fasilitas dan keamanan juga kelasnya bukan kelas kecil-kecilan, fasilitas dan keamanan sama dengan menyambut tamu kenegaraan. Sukses R20 merupakan bagian daripada sukses presidensi G20,” ujarnya.

Agar Agama Tak Lagi di Pinggiran

R20 diinisiasi Gus Yahya untuk menegaskan bahwa agama memiliki peranan penting sebagai solusi atas berbagai macam problem dunia. Agama bukanlah hal pinggiran yang hanya menjadi legitimasi atau stempel saja. Lebih dari itu, agama juga memiliki pengaruh dalam dunia politik hingga ekonomi.

“Agama tidak hanya menjadi legitimasi bagi program-program pembangunan. Sudah saatnya agama tidak dipinggirkan atau sekadar jadi stempel, tetapi bagaimana agama, nilai-nilai keadilan, kemanusiaan bisa berperan ataupun memengaruhi kebijakan politik, ekonomi,” katanya.

Dalam dialog di Forum Merdeka Barat 9 pada Jumat (30/9/2022), Gus Yahya juga menyampaikan bahwa R20 akan menghadirkan Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Arsjad Rasjid, untuk menyampaikan peranan nilai-nilai agama dalam perekonomian di Indonesia.

Forum R20 ini akan diselenggarakan di Nusa Dua, Bali pada 2-3 November 2022. Para peserta juga akan diajak untuk melihat secara langsung praktik hidup berdampingan secara damai di Yogyakarta dan Jawa Tengah pada 4-6 November 2022.

Load More