Scroll untuk membaca artikel
Siswanto | Ria Rizki Nirmala Sari
Kamis, 29 September 2022 | 17:57 WIB
Presiden Joko Widodo [Biro Pers Sekretariat Presiden/Lukas]

SuaraBekaci.id - Presiden Joko Widodo memprediksi kondisi perekonomian global tahun 2023 masih sulit.

"Tiap hari kita selalu di ingatkan dan kalau kita baca baik di media sosial di media cetak semuanya media online semuanya mengenai resesi global tahun ini sulit dan tahun depan sekali lagi saya sampaikan akan gelap dan kita nggak tahu badai besarnya seperti apa sekuat apa, nggak bisa dikalkulasi," kata Jokowi ketika memberikan pengarahan di Jakarta Convention Center, Kamis (29/9/2022).

"Apalagi urusan perang di Ukraina lebih sulit lagi dihitung kapan selesainya," Jokowi menambahkan.

Jokowi mengingatkan seluruh kepala daerah, menteri, pimpinan BUMN, pangdam hingga kajati bahwa semua negara di dunia sekarang tengah mengalami kesulitan ekonomi.

Baca Juga: Pak Mahfud MD, Tolong Kami..! Korban DNA Pro Akademi di Bali Rugi Rp 6,8 Miliar

Jokowi menyebut krisis pangan telah mengakibatkan 345 juta orang di 82 negara menderita kekurangan pangan akut.

"Ini yang betul-betul mengenaskan, 19.700 orang setiap hari meninggal karena kelaparan," katanya.

Walaupun Indonesia sudah swasembada beras pada 2019, bahkan dianggap sudah memiliki sistem ketahanan pangan yang baik di mata internasional, Jokowi tetap mengingatkan bahwa masih kondisi ekonomi global penuh ketidakpastian.

"Tapi jangan senang dulu karena sekali lagi dunia penuh dengan ketidakpastian krisis pangan krisis energi," kata Jokowi.

Baca Juga: Terancam Defisit Pariwisata, Jokowi Minta Kepala Daerah Ajak Masyarakat Berwisata di Dalam Negeri

Load More