Scroll untuk membaca artikel
Siswanto
Selasa, 27 September 2022 | 18:16 WIB
Tabloid bergambar Anies Baswedan beredar di Masjid Al Amin Kota Malang. [Foto: Times Indonesia]

SuaraBekaci.id - Gubernur Jakarta Anies Baswedan dilaporkan ke Badan Pengawas Pemilu menyusul peredaran tabloid di sejumlah masjid di Kota Malang yang berisi laporan pencapaian Anies selama memimpin Jakarta.

Laporan dibuat oleh Masyarakat Sipil Peduli Demokrasi. Mereka menduga penyebaran tabloid itu bagian dari kampanye terselubung.

"Kami hari ini melapor ke Bawaslu RI terkait dengan dugaan terjadinya kampanye terselubung yang dilakukan oleh Anies, pendukung Anies Baswedan di Kota Malang ya," kata Miartiko Gea, Koordinator Nasional Masyarakat Sipil Peduli Demokrasi, Selasa (27/9/2022).

Gea berharap Bawaslu memproses laporannya.

Baca Juga: Anies: Hampir 100 Persen Warga Jakarta Tinggal Dekat Taman

Gea mengatakan bahwa Nasional Masyarakat Sipil Peduli Demokrasi menolak politik identitas. Bawaslu diharapkan bertindak tegas.

"Ini kan menjadi ancaman disintegritas bangsa. Nah kemudian harusnya politik harus lebih beradab ya lebih etis, jangan kemudian melakukan pelanggaran yang menimbulkan perpecahan bangsa," kata dia.

Belum diketahui posisi Anies dalam laporan yang dibuat Masyarakat Sipil Peduli Demokrasi.

Relawan Anies P-24 Kota Malang mengakui bahwa mereka yang menyebarkan tabloid yang berisi laporan pencapaian Anies Baswedan selama menjadi gubernur Jakarta.

Tapi mereka menyatakan tidak tahu siapa yang menyebarkan tabloid itu ke masjid.

Baca Juga: Ditanya Apa Jasa Anies Baswedan, Jawaban Relawan Malah Dinyinyiri Waketum Partai Ini: Diberi Mimpi Kosong dan "Sesat"

Ketua Relawan Anies P-24 Kota Malang Joemawan Muhammad berkata “kalau di masjid itu di luar kendali kami."

Joemawan menyebut Relawan Anies P-24 mendapatkan tabloid itu dari Jakarta. Mereka mendapatkan kiriman tiga ribu eksemplar dan 2.800 eksemplar di antaranya sudah disebarkan ke masyarakat.

"Banyak orang minta ke saya (tabloid) untuk disebar sendiri, di luar relawan loh ya. Ke rumah saya, minta, pak saya mau nyebarkan ke tetangga saya pak, pak saya mau sebarkan ke kampung saya, itu banyak,” kata Joemawan dalam laporan Beritajatim, Senin (26/9/2022).

Joemawan menyebut relawan pendukung Anies di Kota Malang banyak sekali.

Dia mengatakan tabloid dibagikan kepada siapa saja karena semakin banyak disebarkan, semakin meringankan tugas mereka.

“Simpul relawan di Malang kan ada banyak mas, termasuk kita. Kemudian yang menyebarkan tabloid itu memang kami. Artinya yang menyebarkan tabloid itu di Kota Malang. Bukan saya bilang di masjid loh ya,” kata Joemawan.

Sekretaris Fraksi PKS DPRD Kota Malang Ahmad Fuad Rahman meminta relawan pendukung Anies tidak menjadikan masjid sebagai tempat kampanye politik.

Dia menyarankan tabloid dibagikan di tempat umum atau langsung ke rumah-rumah warga.

“Ini bagian evaluasi. Mungkin akan kami sampaikan ke teman-teman relawan Anies untuk mengerem (tahan). Silakan ke rumah-rumah ke warga masyarakat, tapi untuk di tempat viral seperti masjid jangan digunakan sebagai ajang sosialisasi,” ujar Fuad.

Fuad menduga pembagian tabloid yang dilakukan relawan tidak terkoordinir.

Fuad menyebut penyebaran tabloid murni gerakan masyarakat akar rumput yang menginginkan Anies maju ke pilpres 2024. [rangkuman laporan Suara.com]

Load More