SuaraBekaci.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan fasilitas penyaringan sampah yang ditempatkan di Kali Ciliwung mampu mengurangi beban sampah di Pintu Air Manggarai secara signifikan.
"Beban sampah di Pintu Air Manggarai bisa berkurang drastis dengan adanya dua unit fasilitas penyaringan sampah di TB Simatupang," kata Anies saat di temui di fasilitas penyaringan sampah Kali Ciliwung segmen TB Simatupang, Jakarta Selatan, Senin (26/9/2022).
Anies berharap dengan adanya fasilitas penyaringan sampah di sungai di Ciliwung akan membuat di Pintu Air Manggarai menjadi jauh lebih bersih.
Adapun anggaran proyek fasilitas penyaringan sampah di Kali Ciliwung segmen TB Simatupang sebesar Rp195 milyar yang dikerjakan sejak 2020.
Disebutkan juga, fasilitas penyaringan di Kali Ciliwung menggunakan teknologi keluaran terbaru yang sanggup mengolah sampah sebelum diangkut.
Lebih lanjut, Anies menegaskan fasilitas ini dibangun untuk tujuan menghentikan setiap sampah yang masuk ke wilayah DKI Jakarta sekaligus mengatasi masalah banjir.
Nantinya proyek yang ditargetkan selesai Januari 2023 ini mampu memilah sampah yang berasal dari Kota Bogor dan Kabupaten Bogor sehingga Pintu Air Manggarai hanya menyaring sampah yang ada dari DKI Jakarta saja.
Ke depan, Anies berharap kawasan kali Ciliwung tidak hanya sebagai tempat penyaringan sampah, melainkan menjadi sarana edukasi bagi para pelajar terkait pengelolaan sampah di sungai.
"Mudah-mudahan jadi inspirasi biar mereka nantinya para calon Insinyur bisa jadi inspirasi untuk mereka bekerja di bidang engineering," harapnya.
Baca Juga: Belum Resmi Tentukan Capres, PPP Ogah Larang Kader Usulkan Anies Baswedan atau Siapa pun
Pada Senin ini, Anies Baswedan beserta jajaran mengkaji Pembangunan Sistem Pengambilan dan Pengolahan Sampah Badan Air melalui Rekayasa Sungai pada Kali Ciliwung segmen TB Simatupang.
Dalam kesempatan itu, Anies menyebut volume sampah di kali Ciliwung mencapai 52 ton per hari atau setara satu unit bus TransJakarta jenis tronton.
Fasilitas penyaringan sampah tersebut memiliki kapasitas normal sebanyak 900 meter kubik per detik sehingga bisa menampung dalam jumlah cukup tinggi, kata dia.
Anies berjanji untuk memonitor proyek pertama penyaringan sampah di Indonesia ini untuk melihat seberapa efektifnya di lapangan.
"Dari situ nanti bisa dikembangkan di semua tempat bahkan bukan hanya di Jakarta tapi di seluruh Indonesia dan inilah proyek pertama," tutupnya. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
BRI Perluas Jangkauan Perbankan dengan Konektivitas Satelit
-
BRI Berkiprah 130 Tahun, Hadirkan 7.405 Kantor dan AgenBRILink Perkuat Akses Keuangan Nasional
-
BRI Sahabat Disabilitas Telah Berdayakan 370 Disabilitas di Berbagai Wilayah Indonesia
-
Kontribusi 19,9% Laba BRI Didongkrak Bisnis Bullion dan Emas
-
Wali Kota Bekasi Bagi-bagi Mainan untuk Anak-anak Korban Banjir