Scroll untuk membaca artikel
Galih Prasetyo
Kamis, 01 September 2022 | 20:00 WIB
Kondisi tiang BTS yang ditabrak truk tronton di depan SDN Kota Baru Bekasi (Suara.com/Danan Arya)

SuaraBekaci.id - Naufal Shidqi memiliki permintaan sangat sederhana sebelum ia menjadi korban tewas kecelakaan maut di Kota Bekasi, Rabu 31 Agustus 2022.

Naufal menjadi salah satu dari 10 korban tewas kecelakaan maut yang berstatus pelajar atau anak SD. Naufal meninggal dunia tepat di hari ulang tahunnya ke-11.

Nenek korban, Maryam menceritakan bahwa cucunya tersebut memiliki permintaan yang sangat sederhana di hari ulang tahunnya.

Maryam yang masih tidak percaya bahwa sang cucu menjadi korban tewas kecelakaan maut itu mengatakan bahwa Naufal ingin nasi kuning.

Baca Juga: Imbas Kecelakaan Maut Bekasi, Ridwan Kamil Minta Operasional Kendaraan Besar Dibatasi

Namun nasib berkata lain, nasi kuning belum sempat dibuatkan oleh Maryam, Naufal di hari ulang tahunnya itu jadi korban tewas kecelakan maut yang terjadi di depan SDN Kota Baru II dan III.

Saat kejadian nahas itu terjadi, Naufal kata sang nenek tengah keluar untuk jajan, karena saat itu jam waktunya istirahat.

Video ibunda Naufal yang tengah menangis di kuburan putranya tersebut viral di media sosial dan membuat publik menjadi banjir air mata.

"Turut berduka cita sedalam2 nya bu.. Insya Allah ade tenang di syurga bu," tulis salah satu netizen.

"selamat ulang tahun dan selamat jalan anak baik," tambah akun lainnya.

Baca Juga: Dewi Aryani Suzana: Seluruh ahli waris korban kecelakaan truk kontainer di Bekasi telah menerima santunan dari Jasa Raharja

"Kaya mimpi pastinya.. baru aja nganterin si anak sekolah, tiba2 ga bisa ketemu lagi," sambung akun lainnya.

"Cuma Minta nasi kuning," sahut akun lainnya.

Sementara itu, sopir truk trailer telah ditetapkan sebagai tersangka kecelakaan maut di Kota Bekasi.

"Betul, sudah ditetapkan sebagai tersangka. Polisi melakukan penyelidikan dan menemukan ada kelalaian dalam mengemudi," kata Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Metro Bekasi Kota Ajun Komisaris Besar Polisi Agung Pitoyo.

Agung menjelaskan pengemudi truk trailer berinisial AS (30) itu mengaku mengantuk saat mengemudi sehingga kendaraan yang dikemudikan oleng ke sisi kiri jalan hingga menabrak tiang telekomunikasi.

"Dia berangkat dari arah Narogong tujuan Surabaya, mengantuk, tidak ada indikasi terpengaruh narkoba karena sudah dites urine," tambah Agung.

Menurut Agung, polisi masih terus menggali keterangan lebih dalam dari tersangka AS untuk melengkapi berkas penyidikan dan selanjutnya akan segera dilimpahkan ke kejaksaan.

"Kita tetapkan dulu sebagai tersangka, nanti pendalaman akan kita lakukan supaya cepat prosesnya dan akan kita serahkan ke kejaksaan," ujar Agung.

Load More