Andi Ahmad S
Selasa, 30 Agustus 2022 | 15:09 WIB
Ilustrasi mayat fakta kasus pembunuhan di Sukabumi. (BeritaJatim)

Saat lewat Kampung Cibangbara, keduanya berhenti untuk menonton acara organ tunggal (dangdut 17 Agustusan) yang digelar warga setempat dalam rangka peringatan HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia.

Marni menyebut terjadi adu mulut di lokasi lantaran korban menegur penutupan jalan selama acara organ tunggal berlangsung. "(Korban) datang ke panggung, bersalaman dengan pak kades.

Selesai salaman, keluar. Di jalan raya ada yang menutup jalan menggunakan kursi, lalu ditegur (oleh korban) jangan pasang bangku mengalangi jalan," kata Marni.

Menurut informasi yang diterimanya, Marni mengatakan tak ada yang melihat dugaan penikaman yang dialami adiknya. Korban diduga ditarik ke tempat gelap saat dugaan penikaman akan dilakukan.

"Korban sempat pegang leher yang ditusuk, cuma gak kuat jadi jatuh. Darah ke luar dari mana-mana," ujar Mani menjelaskan kondisi Warta pada malam itu.

Warga setempat, S (36 tahun), mengamini ada teguran yang disampaikan oleh korban kepada pemuda di tempat acara dangdut 17 Agustusan.

Namun, S yang pada malam itu ada di lokasi, tidak menyebut secara rinci terguran tersebut terkait persoalan apa. Menurut S, dugaan penikaman juga terjadi secara spontan.

"Awalnya korban tadinya menegur, ada salah satu pemuda yang rese. Abis kejadian itu, ada rekan dari yang ditegur itu menghampiri (korban) sampai katanya adu mulut, terjadilah keributan. Di situ langsung tidak kondusif posisinya. Jadi kita tidak tahu ribut sama siapa, termasuk masalah penusukan karena posisinya di lokasi yang gelap," kata dia.

S mengatakan, setelah dugaan penikaman terjadi, korban datang dari arah lokasi yang gelap dengan kondisi sudah berlumuran darah.

Baca Juga: Heboh Video Rekaman Suara Ferdy Sambo dengan Putri Candrawathi Bertengkar di Magelang, Begini Faktanya

"Datang dari posisi yang gelap ke lokasi yang terang, terlihat berlumuran darah. Nah di sana, korban muntah-muntah darah, termasuk dari mulut, dari hidung, dari luka tusuknya. Korban langsung dibawa ke rumah sakit Bunut (RSUD R Syamsudin SH)."

3. Polisi Periksa 10 Saksi

Polisi menyelidiki dugaan penikaman yang dialami Warta. Kapolsek Nyalindung AKP R Dandan Nugraha Gaos mengatakan saat ini kepolisian masih fokus dalam tahap penyelidikan.

"Masih dalam tahap penyelidikan. Nanti pada saatnya InsyaAllah, kasus ini segera terungkap dan pelaku bisa segera tertangkap," kata Dandan saat diwawancarai di Kampung Cibangbara, Senin kemarin.
Dandan menyatakan polisi sudah memeriksa 10 orang saksi. "Sudah memeriksa 10 orang saksi untuk menemukan pelakunya," ujarnya.

4. Acara Dangdutan Tak Berizin

Kapolsek Nyalindung AKP R Dandan Nugraha Gaos mengatakan acara dangdutan yang digelar di Kampung Cibangbara, Desa Neglasari, Kecamatan Nyalindung, tersebut tidak berizin. Pada malam kejadian itu, polisi hendak membubarkan kerumunan massa, namun terlanjur peristiwa itu terjadi.

Load More