Ari Syahril Ramadhan
Sabtu, 06 Agustus 2022 | 14:20 WIB
Cucu Mak Erot, Akmal [Istimewa]

"Kalau pembelajaran itu enggak lama sih paling hanya tujuh hari yang penting hafal doanya dahulu," kata Akmal.

Setelah menguasai ilmu pengobatan alat vital itu, Akmal kemudian membuka praktik pertamanya di daerah Bandung. Dia juga sempat berpraktik di Papua hingga Balikpapan pada pertengahan tahun 1990an.

Ramuan tradisional

Pria lulusan pondok pesantren itu menuturkan pengobatan alat vital yang dilakukannya tersebut tanpa menggunakan bahan kimia.

Seluruh resep hingga bahan baku herbal untuk pengobatan diwariskan langsung oleh Mak Erot kepada keturunan.

Bahkan untuk menjaga kerahasiaan, Akmal menyebutkan hanya mereka yang memiliki hubungan darah dengan Mak Erot saja yang dapat mengetahui jenis tanaman herbal yang digunakan untuk pengobatan.

"Semua bahan ini nantinya ada dua proses. Ada yang disuling dan ada yang direbus. Kalau disuling jadinya bentuknya minyak, kalau direbus bentuk akhirnya minuman ramuan," tutur Akmal.

Akmal menjelaskan untuk bahan baku herbal tersebut seluruhnya diperoleh dari kampung halamannya yang berada di wilayah Cisolok, Sukabumi.

Bahkan, dia mengungkapkan untuk beberapa jenis tanaman yang digunakan sebagai pengobatan harus diambil pada tanggal tertentu, seperti saat peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Baca Juga: Ferdy Sambo dan Anak Buahnya Dimutasi Tapi Tidak Ada Nama Kapolres Jaksel, Kemana?

Dijelaskan oleh Akmal bahwa metode pengobatan bagi pasien umumnya sama untuk berbagai macam keluhan seperti masalah kesuburan hingga vitalitas.

"Pertama kita urut pasien untuk mencari saraf yang bermasalah. Kedua diberikan ramuan ini nanti ada yang dikonsumsi di rumah ada yang dikonsumsi di sini," ujar dia.

Setelah selesai terapi biasanya pasien juga diberikan pantangan oleh Akmal agar pengobatan tersebut dapat berjalan sempurna.

"Yang enggak boleh dikonsumsi itu adalah sereh mentah, terong panjang ungu, sama terong emas mentah. Apabila digoreng dibakar dikukus boleh," ucap Akmal.

Akmal mengklaim bahwa 90 persen pengobatan yang dilakukannya itu berhasil. Dia juga mengatakan bahwa pasien hanya membutuhkan satu kali kunjungan untuk berobat.

Ragam pasien

Load More