SuaraBekaci.id - Sejumlah pendemo yang tergabung dalam Aliansi Rakyat untuk Pendidikan Nasional (ARDIN) menggelar aksi unjuk rasa di depan SMAN 2 Kota Bekasi di Perumnas 2, Kayuringin Jaya, Kota Bekasi.
Aksi para pendemo ini meminta pihak sekolah untuk transparan terkait penerimaan murid baru lewat jalur zonasi. Dari unggahan akun @c1karang_ku, massa pendemo melakukan aksi demo karena menduga ada dugaan transaksi jual beli kursi untuk siswa baru.
"Di duga sering transaksi jual beli kursi puluhan pemuda dari aliansi rakyat untuk pendidikan nasional ( ARDIN ) berdemo di depan gerbang sma 2 kota bekasi," tulis narasi dari unggahan tersebut.
Para pendemo menilai bahwa penerapan sistem zonasi yang seharusnya untuk pemerataan namun malah jadi hambatan untuk sejumlah siswa.
Baca Juga: PPDB SMA Jalur Zonasi di Kota Makassar Ricuh, Orang Tua Mengamuk di SMAN 1 Makassar
"Pasalnya, banyak siswa yang berada di wilayah sama, namun tidak lolos masuk ke SMA Negeri 2 Kota Bekasi,"
"Mereka mengaku miris dengan dunia pendidikan saat ini yang sudah banyak dimanfaatkan oknum-oknum tertentu. Salah satunya masalah PPDB Online jalur zonasi yang diduga sering terjadi transaksi "jual beli kursi","
Sebelumnya, masih dari salah satu SMA di Kota Bekasi, pada 12 Juli 2022, sejumlah emak-emak dari beberapa RW di keluarahan Harapan Jaya, Kota Bekasi menggelar aksi demo di depan SMAN 4 Bekasi.
Para ibu yang berasal dari RW 04, 12, 13 dan 19 ini melakukan demo menuntut pihak sekolah untuk transpran di penerimaan siswa baru jalur zonasi.
Mengutip dari unggahan akun Bekasi24jam--jaringan Suara.com, demo ini merupakan bentuk kekecewaan warga sekitar terhadap SMAN 4 Bekasi.
Baca Juga: PPBB Kabupaten Bekasi Dibuka Pertengahan Bulan Ini, Jalur Zonasi Masih Dapat Alokasi Terbesar
"Demo yang dilakukan warga sekitar di depan SMAN 4 buntut dari kekecewaan warga. Sebab, beberapa anak dari warga sekitar tidak masuk zonasi saat mendaftar di Sekolah tersebut," tulis narasi dalam unggahan tersebut.
Para pendemo menuntut agar SMAN 4 bisa transparan dalam zonasi. Menurut mereka, transparansi itu bisa memupus kekhawatiran warga anak mereka putus sekolah karena tidak diterima di sekolah tersebut.
"Warga sekitar meminta SMAN 4 ini transparan dalam zonasi jangan sampai Anak-anak dilingkungan sekolah putus sekolah karena tidak di terima di SMAN 4 ini,"
Berita Terkait
-
Viral Lecehkan Pemotor Wanita, "Polisi Cepek" di Bekasi Melotot Tantang Korban: Suruh Polisi ke Mari, Gue Gak Takut!
-
5 Rekomendasi Toko Dessert di Kota Bekasi, Pemilik Sweet Tooth Harus Tahu
-
3 Tim Mahal dari Liga 2: Skuat Bernilai Miliaran Rupiah!
-
40 Siswa Madrasah Ditetapkan Sebagai Duta Moderasi Beragama
-
Putri Pahlawan Kusumah Atmadja di Usia Senja: Hidup Sendiri, Tinggal di Kontrakan
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
GERKATIN: Ruang Berkarya bagi Teman Tuli
-
5 Asteroid Paling Berbahaya Bagi Bumi, Paling Diwaspadai NASA
-
Rupiah Loyo! Tembus Rp15.900 per Dolar AS, Calon Menkeu AS Jadi Biang Kerok
-
Harga Emas Antam Jatuh Terjungkal, Balik ke Level Rp1,4 Juta/Gram
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
Terkini
-
Ribuan Saksi Bakal Diterjunkan Heri-Sholihin Kawal Pemungutan Suara di TPS Kota Bekasi
-
Tampang Pak Ogah Diduga Pelaku Pelecehan Kakak Beradik di Bekasi Timur
-
BRI Terdepan dalam Pembiayaan Berkelanjutan, Sunarso Dinobatkan sebagai The Best CEO
-
Apakah Infinix Smart 8 Cocok untuk Game? Temukan Jawabannya di Sini!
-
Calon Wakil Wali Kota Bekasi Nurul Sumarheni Janjikan Angkat Kualitas Hidup Perempuan