Scroll untuk membaca artikel
Galih Prasetyo
Kamis, 14 Juli 2022 | 13:03 WIB
Sepak Bola Laos, Belajar ke Negeri Jepang hingga Jerman tapi Masih Terlilit Masalah Match Fixing
Pesepak bola Timnas Laos U-19 melakukan selebrasi usai mengalahkan Timnas Thailand U-19 dalam laga semifinal Piala AFF U19 2022 di Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (13/7/2022). [Antara Foto]

Apakah masalah match fixing di Laos selesai? Ternyata tidak, di awal Januari 2022, FIFA membongkar ada praktik pengaturan skor yang dilakukan 45 pemain Laos.

Ke-45 pemain itu kemudian dijatuhkan sanksi larangan seumur hidup juga. "Tindakan mereka telah merusak reputasi mereka sendiri dan negara," kata wakil presiden PSSI-nya Laos, Khampheng Vongkhanti mengutip dari RFA.

Belajar ke Jepang hingga Jerman

Meski masih dihadapkan pada masalah klasik pengaturan skor, PSSI-nya Laos, LFF tetap berusaha untuk membuat sepak bola di negara mereka berkembang.

Baca Juga: Timnas Laos U-19 Cetak Sejarah, Pertama Kali Lolos ke Final Piala AFF

Setidaknya mereka berupaya untuk bisa membangun generasi baru di tim nasional mereka, hal ini yang mungkin terlihat di skuat Laos U-19 di Piala AFF U-19 2022.

Pada 2014 misalnya, LFF menjalin kerjasama dengan klub Liga Inggris, Chelsea. Kerjasama itu dalam bentuk pembentukan pemain muda.

Saat itu ada 180 anak dari 17 sekolah di Laos yang mendapat kepelatihan dari Chelsea yang diwakili oleh Steve Winnett.

Anak-anak itu mendapat program sepak bola di Stadion Chao Anou, di kota Vientiane. Kerjasama ini diharapkan bisa memunculkan bibit pemain muda Laos.

Tidak hanya dengan Chelsea, LFF pada 2017 juga menjalin kerjasamsa dengan federasi sepak bola Jepang, JFA untuk program pemain muda. Program ini berkelanjutan untuk membangun sepak bola Laos.

Baca Juga: Ekonomi Myanmar dan Laos Terancam Bangkrut, Indonesia Diminta Persiapkan Cadangan Devisa

Efek dari kerjasama ini, sejumlah akademi sepak bola muncul di Laos. Salah satunya, BEARS Laos Football Academy. Akademi sepak bola ini berada di bawah naungan komunitas sepak bola Tokyo.

Load More