Scroll untuk membaca artikel
Galih Prasetyo
Minggu, 19 Juni 2022 | 09:47 WIB
Ketua Umum DPP Partai NasDem Surya Paloh saat membacakan rekomendasi nama bakal capres NasDem hasil Rakernas NasDem di JCC Senayan, Jakarta, Jumat (17/6/2022) malam. [ANTARA/Syaiful Hakim]

SuaraBekaci.id - Politisi PDI Perjuangan yang juga Ketua DPC PDI P Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Wanto Sugito merespon soal sindiran yang diungkap oleh Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh.

Sebelumnya, Surya Paloh menyindir ada partai berlagak sombong dan merasa hebat sendiri. Pernyataan ini disampaikan Surya Paloh saat penutupan Rakernas Nasdem di JCC Senayan, Jakarta pada Jumat (17/6/2022).

Terkait sindiran tersebut, Wanto mengatakan bahwa pihaknya tak tahu siapa yang disindir oleh Surya Paloh. Ia pun menyebut tak mau bawa perasaan sindiran dari bos Media Grup tersebut.

Wanto yang akrap disapa Klutuk itu pun menyebut bahwa PDI P bukanlah partai yang dimaksud Surya Paloh.

Baca Juga: Berterima Kasih Namanya Muncul di Usulan Bakal Capres Partai NasDem, Ganjar Pranowo: Tapi Saya PDI Perjuangan

"PDI Perjuangan bergerak dengan keyakinan politik, penuh dengan nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, kebangsaan, musyawarah dan keadilan sosial," ucapnya mengutip dari Wartaekonomi--jaringan Suara.com, Minggu (19/6/2022).

Klutuk menyebut bahwa sampai saat ini, PDI P masih menjadi partai besar yang dicintai oleh rakyat kecil karena kadernya memiliki kerendahan hati.

"PDIP dengan kerendahan hati, dengan turun ke bawah, blusukan, itu adalah cermin politik dalam sikap dan perbuatan,"

"Kita bukan partai yang bergerak di awang-awang. Kami bukan partai yang lebih besar pasak dari pada tiang. Tanpa rakyat kami bukan apa-apa," tambahnya.

Lebih jauh, Klutuk menyebut bahwa kerendahan hati adalah syarat dasar untuk menyatukan diri dengan rakyat. Maka semua kepala daerah pun tidur bersama dan menyatu, demikian juga menteri dari PDIP.

Baca Juga: Soal Pencalonan Balon Capres Nasdem, Hasto: Pak Ganjar Nyatakan PDI Perjuangan, Tegak Lurus

Atas dasar tersebut, partai politik menurut mantan aktivis GMNI itu, partai politik yang saling membutuhkan dan berkomitmen untuk rakyat, seharusnya Paloh tidak perlu menyindir ada partai yang sombong.

"Sombong itu muncul dalam perilaku politik, misal menyalahgunakan hukum untuk kekuasaan, menyalahgunakan posisi menteri untuk impor bagi kepentingan partai,"

Klutuk kemudian memberi saran agar kader Nasdem kemudian mencontoh cara kerja kader PDI P dan tidak perlu saling lempar sindiran yang tidak bermanfaat untuk rakyat.

"Jangan hanya bermain sindir-sindiran yang tidak bermanfaat untuk rakyat,"

Load More