Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Selasa, 07 Juni 2022 | 14:54 WIB
Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil seusai meninjau pelaksanaan PPDB di Gedung Dinas Pendidikan Jawa Barat, Kota Bandung, Selasa (7/6/2022). [ANTARA/Ajat Sudrajat]

SuaraBekaci.id - Ratusan sekolah swasta di 27 kabupaten/kota yang ada di Jawa Barat (Jabar) menyatakan siap mengakomodasi secara gratis siswa miskin yang tidak lulus atau diterima dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPBD) Tingkat SMA/SMK Negeri dan sederajat Tahun 2022.

Kepastian itu disampaikan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat seusai meninjau pelaksanaan PPDB di Gedung Dinas Pendidikan Jawa Barat, Kota Bandung, Selasa (7/6/2022).

Ridwan Kamil menuturkan, kesiapan sekolah swasta mengakomodir siswa tak mampu dalam terkait proses PPDB Tahun 2022 merupakan bagian dari Program Sekolah Swasta Peduli Dhuafa.

"Tahun ini kita bikin Program Sekolah Swasta Peduli Dhuafa. Kemungkinan akan ada ribu-ribu anak dhuafa yang nanti sekolahnya di swasta, tidak perlu bayar sekali selama satu sampai tiga tahun. Ini gotong royong yang luar biasa," kata Ridwan Kamil dikutip dari Antara.

Baca Juga: Polisi Dalami Kaitan Penemuan Senjata Api dan Bahan Peledak di Bandung dengan Terorisme, Ini Hasilnya

Atas kepedulian yayasan dan sekolah swasta yang siap mengakomodir siswa miskin tersebut, Ridwan Kamil, menyampaikan terima kasih kepada mereka.

"Oleh karena itu, sampaikan lewat media, Pak Gubernur menyampaikan terima kasih kepada semua sekolah swasta, yayasan swasta yang menggratiskan anak-anak dhuafa," kata dia.

Pada tahun lalu, kata Ridwan Kamil, hanya ada satu sekolah swasta yang menyatakan kesiapannya mengakomodir siswa miskin namun pada tahun ini jumlahnya meningkat pesat.

Sebagai contoh, lanjut Ridwan Kamil, untuk tahun ini di Kota Bandung saja, ada 21 yayasan dan sekolah swasta yang siap mengakomodir siswa tak mampu sebanyak 748 siswa.

"Kalau kita estimasikan dikali dengan 27 kabupaten kota yang ada di Jawa Barat, maka sekarang ratusan sekolah swasta yang ikut dalam program keadilan untuk warga tidak mampu ini," kata dia.

Baca Juga: 5 Fakta Private Party di Depok Digerebek Polisi: Dihadiri Ratusan Pemuda dan Tarif sampai Jutaan Rupiah

"Ini luar biasa, saya apresiasi karena masa depan anak kita bukan diurus pemerintah tapi juga swasta," kata dia.

Menurut dia, semua yang tidak mampu pada dasarnya diberi subsidi uang oleh pemerintah namun pada tahun lalu sekolah swasta yang berbaik hati menggratiskan pendidikan warga tidak mampu hanya 70 siswa di satu sekolah saja.

"Sekarang kita gerakkan, kita ajak ngobrol dari hati ke hati para yayasan-yayasannya itu, ratusan sekolah tergabung mau. Dan hasil hitungan kita tadi saja satu kota udah 700-an kursi gratisnya dari swasta-swasta itu, dikalikan 27, belum lengkap datanya, saya asumsikan beribu-ribu ya mungkin di atas 5.000," kata dia

Sementara itu, terkait pemantauan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ini yang berlangsung hingga akhir Juni 2022, pihaknya sudah memastikan sistem berjalan baik.

"Jadi ini hari kedua. Jumlah yang daftar tadi tercatat sudah 138 ribuan. Dalam hitungan 30 menit ada 7 ribuan se-Jawa Barat pada mendaftar," kata dia.

Pihaknya juga mengingatkan kepada orang tua siswa bahwa untuk tahun ini semua proses PPDB dilakukan secara daring.

"Jadi kepada para orang tua usai COVID-19 ini semua serba digital, jadi daftarkannya juga jadi digital, nggak usah memaksa jalan sampai ke sekolah. Bereskan di digital dulu, Tapi kalau pun ada masalah butuh penjelasan semua sekolah sudah kita siapkan untuk melayani," ujar Ridwan Kamil.

Lebih lanjut ia mengatakan sistem PPDB di Jawa Barat sudah didesain sebagai sebuah sistem penerimaan peserta didik baru, harus PPDB ini harus adil ya yang adil, tangguh, dan transparan.

Load More