SuaraBekaci.id - Kementerian Dalam Negeri Singapura memaparkan alasan menolak Ustaz Abdul Somad masuk ke Singapura.
Salah satunya adalah ceramah Ustaz Abdul Somad atau UAZ yang dianggap menganggap sah bom bunuh diri konteks konflik Palestina-Irael.
"Somad telah memberikan ceramah yang memuat ajaran ekstrEmis, salah satunya adalah ia menyampaikan bahwa bom bunuh diri dalam konteks konflik Israel-Palestina adalah sah dan dianggap sebagai operasi martir," tulis Kementerian Dalam Negeri Singapura.
UAS sendiri pernah melontarkan pernyataan soal bom bunuh diri ketika ada jamaahnya yang bertanya.
Kala itu UAS menyebut bahwa tindakan bom bunuh diri yang dilakukan rakyat Palestina terhadap Israel bukan bunuh diri tapi mati syahid.
“Pertanyaannya ‘bagaimana pendapat ustaz tentang orang yang meledakkan dirinya di tengah tentara Israel di Palestina?’ Saya katakan, ‘jangan katakan itu bunuh diri, tapi itu adalah gerakan mati syahid’,” kata Ustaz Somad.
UAS juga menjelaskan latar belakang dalil mayi syahid tersebut.
“Zaman Nabi pakai pedang, zaman sekarang tak pakai pedang, letupkan, ledakkan, mati syahid. Namanya harokah istisyhadiyah. Itu dalil Perang Uhud," lanjut UAS.
Tak berhenti di situ, UAS menyebut orang-orang yang mengolok-ngolok orang yang mati syahid sebagai mati konyol adalah antek Zionis.
“Adapun orang yang mengejek ini mati konyol, inilah antek Zionist Amerika. Orang mati syahid, dia katakan mati konyol. Kita pun ikut latah mengatakan ‘berita pagi ini, telah mati gerakan bom bunuh diri.’ Jangan katakan bom bunuh diri!” lanjut Ustaz Somad.
Kadung viral, UAS memberikan klarifikasi terhadap ceramah lawas tersebut pada 2018 silam.
UAS menegaskan bahwa bom bunuh diri yang ia nilai mati syahid hanya berlaku dalam konteks di Palestina.
Sedangkan, tidak berlaku di Indonesia yang sedang menikmati kedamaian.
“Ingat, konteksnya perang di Palestina. Adapun kita di Indonesia, kita tidak dalam perang, kita dalam keadaan damai,” tegas Ustadz Somad.
UAS juga menegaskan pendapat tersebut disadur dari para ulama besar, yakni Imam Syafi’I, Yusuf Al-Qardawi, dan Syekh Nashiruddin Al-Albani.
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
BRI Perluas Jangkauan Perbankan dengan Konektivitas Satelit
-
BRI Berkiprah 130 Tahun, Hadirkan 7.405 Kantor dan AgenBRILink Perkuat Akses Keuangan Nasional
-
BRI Sahabat Disabilitas Telah Berdayakan 370 Disabilitas di Berbagai Wilayah Indonesia
-
Kontribusi 19,9% Laba BRI Didongkrak Bisnis Bullion dan Emas
-
Wali Kota Bekasi Bagi-bagi Mainan untuk Anak-anak Korban Banjir