Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Rabu, 11 Mei 2022 | 10:00 WIB
Ilustrasi kecelakaan selama mudik Lebaran 2022. (Shutterstock)

SuaraBekaci.id - Angka kecelakaan pada arus mudik Lebaran 2022 kali ini meningkat dibandingkan tahun lalu (2021). Meski meningkat, tapi angka fatalitasnya terus mengalami penurunan.

Catatan tersebut berdasarkan dari laporan Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya selama Operasi Ketupat Jaya 2022 sejak 28 April-9 Mei 2022 atau mudik Lebaran.

"Kecelakaan memang ada peningkatan, tapi yang melibatkan pemudik satu dan itu pun hanya luka ringan di jalur arteri," kata Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol. Sambodo Purnomo, mengutip dari Antara.

Sambodo mengungkapkan angka kecelakaan saat Operasi Ketupat Jaya 2022 mengalami kenaikan dibandingkan Operasi Ketupat Jaya 2021, hal itu dikarenakan tidak ada mudik selama 2021.

Baca Juga: Kapal Alami Kerusakan Mesin, Dua Nelayan Bintan Kepulauan Riau Terseret Arus hingga ke Perairan Batam

Menurut data Subdirekorat Pembinaan dan Penegakan Hukum Ditlantas Polda Metro Jaya, tercatat ada 163 kecelakaan terdiri dari satu kasus melibatkan pemudik dan 162 kasus mobilitas biasa selama Operasi Ketupat Jaya 2022.

Dari angka kecelakaan tersebut tercatat lima orang meninggal, 166 orang menderita luka ringan dan 26 orang menderita luka berat. Angka kecelakaan tersebut didominasi oleh mobilitas masyarakat non pemudik.

Meski tidak menyebutkan angka kematian akibat kecelakaan lalu lintas pada tahun lalu, Sambodo mengatakan angka kematian akibat kecelakaan tahun ini turun dibanding tahun sebelumnya.

"Tapi dilihat dari tingkat fatalitasnya jauh menurun. Yang lain kecelakaan penduduk transportasi lokal yang bergerak di Jakarta," ujarnya.

Rincian kecelakaan lalu lintas yang terjadi selama Operasi Ketupat Jaya 2022 berdasarkan wilayah hukum adalah sebagai berikut:

Baca Juga: Kecelakaan Beruntun di Jalan Raya Kaliploso Banyuwangi, Dilaporkan Dua Korban Terluka

1. Polda Metro Jaya: 15 kasus
2. Jakarta Pusat: 17 kasus
3. Jakarta Utara: 16 kasus
4. Jakarta Barat: 8 kasus
5. Jakarta Selatan: 16 kasus
6. Jakarta Timur: 41 kasus
7. Tangerang Kota: 17 kasus
8. Depok: 12 kasus
9. Kabupaten Bekasi: 21 kasus

Load More