Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Selasa, 10 Mei 2022 | 21:41 WIB
Wakapolres Pasangkayu Komisaris Polisi Eduard Steffry Allan Telussa (tengah) menunjukkan barang bukti pada konferensi pers pengungkapan kasus dugaan tindak pidana korupsi dana desa, di Mapolres Pasangkayu, Selasa (10/5) [SuaraSulsel.id/ANTARA/HO/Humas Polres Pasangkayu]

SuaraBekaci.id - Kompak, mungkin kata itu tepat ditunjukkan kepada seorang ayah dan anaknya sendiri yang nekat melakukan tidak pidana korupsi penyalahgunaan dana desa.

Kini, mantan kepala desa dan anaknya tersebut telah ditangkap pihak Satuan Reserse Kriminal Polres Pasangkayu Provinsi Sulawesi Barat.

Pengungkapan kasus dugaan tindak pidana korupsi penyalahgunaan dana desa tersebut dengan menetapkan IK, eks Kepala Desa Benggaulu, dan LI, anaknya sebagai tersangka saat menjabat jadi kepala desa.

Wakapolres Pasangkayu Komisaris Polisi Eduard Steffry Allan Telussa, Selasa, mengatakan dari pengungkapan tersebut, polisi menetapkan dua orang tersangka, yakni IK, mantan Kepala Desa Benggaulu dan anaknya berinisial LI.

Baca Juga: Ajak Jalan-jalan Bayinya Padahal Belum Genap 40 Hari setelah Lahir, Nikita Willy Tuai Pro Kontra

Wakapolres menyampaikan dugaan tindak pidana korupsi penyalahgunaan dana desa yang dilakukan IK dan LI, anaknya, dilakukan pada periode tahun anggaran 2017, 2018, dan 2019.

"Dugaan tindak pidana korupsi dana desa ini, terjadi saat tersangka IK masih menjabat sebagai Kepala Desa Benggaulu. Tersangka LI adalah anak kandung dari IK. Dia (LI) berperan sebagai rekanan tim pelaksana kegiatan desa," kata Eduard.

Berdasarkan hasil penyidikan lanjut Wakapolres, motif para tersangka menggunakan uang korupsi dana desa untuk keperluan pribadi.

"Jadi, tersangka memanfaatkan jabatannya selaku Kades Benggaulu Kecamatan Dapurang pada periode tahun berjalan di 2017, 2018 dan 2019. Keduanya diduga melakukan korupsi dana desa sebesar Rp704,6 juta," terang Eduard.

Sementara, Kasat Reskrim Polres Pasangkayu Iptu Ronald Suhartawan Hadipura menyampaikan bahwa tersangka dilakukan penahanan sejak 4 Februari 2022.

Baca Juga: Viral Baliho Pasutri Bersaing Maju Pemilihan Kepala Desa di Lamongan, Visi Sang Istri Jadi Sorotan

"Tersangka IK ditahan berdasarkan Surat Perintah Penahanan Nomor: sp.han/22/II/2022l/Reskrim tertanggal 4 Februari 2022. Sementara LI ditahan berdasarkan Surat Perintah Penahanan Nomor: sp.han/23/II/2022l/Reskrim tertanggal 4 Februari 2022," tegas Ronald Suhartawan. [Antara]

Load More