Scroll untuk membaca artikel
Galih Prasetyo
Senin, 25 April 2022 | 21:10 WIB
Rombongan pengemudi bajaj mulai terlihat jalur mudik di Kota Bekasi, Jawa Barat (Suara.com/Rino Fajar Setiawan)

SuaraBekaci.id - Rombongan pengemudi bajaj mulai terlihat jalur mudik Lebaran 2022 di Kota Bekasi, Jawa Barat. Bermodalkan kendaraan roda tiga itu, para pengemudi bajaj asal Jakarta Utara akan mudik menuju sejumlah wilayah di Jawa Tengah.

Salah satu pengemudi bajaj, Sakiran (44) mengatakan, akan melakukan perjalanan ke wilayah Kudus, Jawa Tengah. Dia berangkat bersama teman-teman satu profesinya. Selanjutnya, Sakiran mengaku memilih jalan di malam hari karena menghindari cuaca panas.

"Kelapa Gading mau ke Kudus, sengaja berangkat malam hari kan agak adem, menghindari cuaca panas," kata Sakiran di Jalan Ir. H. Juanda, Bekasi Timur, Senin (25/4/2022).

Lebih lanjut, Sakiran mengaku, memilih berangkat mudik lebih awal agar terhindar dari kemacetan saat puncak arus nanti. Terlebih jika mudik lebih dini bisa lebih santai.

Baca Juga: Sepekan Jelang Lebaran, PLBN Entikong Catat Peningkatan Arus Mudik

"Biar santai disana, ya namanya keluarga di rumah kan bisa beres-beres apa gitu buat lebaran," ungkapnya.

Menurutnya, perjalanan dari Jakarta menuju kampung halamannya ditempuh dalam waktu tujuh hingga delapan jam.

"Engga kok, ada yang ke Purwodadi juga ada yang kemana juga, jadinya satu klub satu rombongan lah gitu, karena saling kenal," pungkasnya.

Sementara itu, Polres Metro Bekasi Kota memprediksi lonjakan arus mudik akan mulai terjadi pada H-4 Lebaran.

"Kemungkinan H-4, sepertinya buruh-buruh di kawasan sini akan mulai mudik pada Kamis malam karena Jumat sudah libur," kata Perwira Pos Pengamanan Regu B Hypermall Mega Bekasi Iptu Devi Sumardiono

Baca Juga: Minta ASN Disiplin Prokes Selama Mudik, Pemkab Tangerang: Belum Endemi

Devi memperkirakan volume kendaraan yang melewati jalur arteri terusan Jalan Kalimalang Bekasi pada arus mudik yang berlangsung H-4 hingga H-1 Lebaran tersebut bisa meningkat hingga 3 kali lipat.

"Sekarang H-7 masih normal, perkiraan bisa 2 hingga 3 kali lipat dari volume kendaraan biasa," ujarnya.

Kontributor: Rino Fajar Setiawan

Load More