Ari Syahril Ramadhan | Ria Rizki Nirmala Sari
Senin, 11 April 2022 | 19:07 WIB
Pegiat Media Sosial dan Dosen FISIP UI Ade Armando diamankan oleh Polisi dengan muka berlumuran darah usai dikeroyok oleh massa di depan Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (11/4/2022). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

SuaraBekaci.id - Ade Armando dipukuli hingga babak belur ketika mengikuti aksi di depan Gedung DPR RI, Senin (11/4/2022). Ia bahkan nyaris ditelanjangi.

Menanggapi hal tersebut, pegiat media sosial Denny Siregar pun buka suara. Menurutnya, pelaku pengeroyokan Ade Armando hingga babak belur bukanlah mahasiswa.

Denny Siregar menuding kaum kadrun yang membuat Ade babak belur.

Kadrun merupakan akronim kadal gurun yang disebutkan untuk kelompok kontra pemerintah. Istilah kadrun tersebut mulai tren digunakan sejak 2019.

Denny menyebut kalau Ade ikut turun dalam aksi demonstrasi untuk memberikan dukungan mahasiswa yang menolak penambahan masa jabatan presiden menjadi tiga periode.

Namun, menurutnya ada pihak yang memprovokasi massa untuk menyerang Ade.

"Ade Armando datang untuk memberikan dukungan mahasiswa tolak Jokowi 3 periode. Gua juga dari awal menolak," kata Denny melalui akun Twitternya @Dennysiregar7 pada Senin.

"Tapi karena kesusupan kadrun, akhirnya diprovokasi," sambungnya.

Denny menganggap kalau Ade habis dipukuli oleh sekelompok kadrun sembari berteriak "halal darahnya".

Baca Juga: Bukan Dipukul Petugas, Polisi Klaim Sudah Amankan Terduga Pelaku Pengeroyokan Ade Armando

Ia menilai kalau kelompok kadrun itu bakal lebih galak apabila datang bergerombol.

"Sudah dipantau yang keroyok bukan mahasiswa, tapi kadrun yang teriak-teriak, "Halal darahnya.."," tuturnya.

"Kan udah gua bilang, kadrun itu galak ketika berkelompok. Kayak hyena. Berani ketika jadi massa. Kalau sendiri, kicep. Kaya cacing kejepit si**t," ucap Denny.

Diteriaki Buzzer Sebelum Dikeroyok

Video sebelum Ade Armando dikeroyok pengunjuk rasa di depan Gedung DPR viral di media sosial.

Dalam video beberapa pengunjuk rasa berteriak ke arah Ade Armando dengan kata-kata menghina. "Penjilat, pengkhianat, munafik, buzzer," kata pengunjuk rasa dalam video.

Load More