Scroll untuk membaca artikel
Galih Prasetyo
Jum'at, 01 April 2022 | 17:30 WIB
Kondisi Bendung Prisdo di Bekasi yang dipenuhi busa hasil pembuangan limbah (Ist)

SuaraBekaci.id - Pasca beredarnya penampakan busa putih di aliran Kali Blancong beberapa waktu terakhir, kini pemandangan serupa berupa busa mirip salju juga memenuhi aliran Bendung Prisdo Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat (1/4/2022). 

Video penampakan lautan busa mirip salju itupun beredar luas di berbagai akun media sosial Instagram diantaranya @bekasi_24_jam. 

Dalam postingan yang beredar tampak Bendungan yang telah beroperasi sejak tahun 1960 dan didesain sebagai pengendali banjir itu justru dicemari oleh lautan busa putih yang menutupi seluruh permukaan aliran airnya. 

Busa salju itu terlihat bergerak mengikuti aliran air namun menutupi permukaannya bak salju. 

Baca Juga: Warga Asahan Sumut Mengeluh Gatal-gatal, Diduga Air Sungai Tercemar

Tampak beberapa warga sekitar berhenti untuk melihat kondisi busa putih itu. Adapula yang mengambil gambar atau sekedar mengamati. 

Keterangan menyebutkan bahwa Bendungan ini tak hanya tercemari dengan lautan buih putihnya, bahkan aliran Bendung Prisdo juga menimbulkan aroma tak sedap disekitarnya. 

Ragam komentar pun tak ayal bermunculan melihat pemandangan Bendungan yang beredar ini. Mereka ramai ramai meminta tindak lanjut dari pemerintah setempat. 

"Begini aja bertahun-tahun, apa kudu warga susurin kalinya," kritik akun @rick***. 

"Ini yang bikin PAM dari subuh ampe siang mati," tambah akun @rury***.

Baca Juga: Dedi Mulyadi Sidak Sungai Tercemar di Sukoharjo, Warganet: Pak Ganjar Panas Dingin Nih

"Kenapa ya selalu berulang? Pejabat terkait pasti paham kan, apalagi ini berulang terus kejadiannya apa gak kasihan ke warga yang sudah bayar air dan bayar pajak," tulis @gyn***. 

"Ditindak dong yang buang limbahnya," kata akun @hilb***.

"Pantes air PAM keruh terus, ternyata oh ternyata," sahut @lulup***.

Kondisi ini membuat banyak warganet kecewa  akibat minimnya tindakan yang dilakukan untuk memperbaikinya.

Kontributor : Ririn Septiyani

Load More