Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Senin, 28 Maret 2022 | 10:29 WIB
Ketum PBNU Gus Yahya mendoakan Airlangga Hartarto jadi Presiden saat acara Temu Tani Kelapa Sawit di Desa Kencana Mulya, Kecamatan Rambang, Muara Enim, Sumatera Selatan, Jumat (4/2/2022). [ANTARA/HO]

SuaraBekaci.id - Isu penundaan Pemilu 2024 terus mencuat hingga saat ini, menanggapi hal itu Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya angkat suara.

Gus Yahya mengatakan akan melakukan diskusi terlebih dahulu agar bisa memberikan pendapatnya.

Dengan demikian, nantinya dapat memetakan berbagai assesment dan memberikan keputusan apakah setuju atau tidak jika Pemilu 2024 ditunda.

"Kan sudah dibicarakan dikalangan berwenang (soal Pemilu 2024). Kita tunggu kalau NU diajak bicara, ya kita petakan assesment," katanya, melansir Wartaekonomi--jaringan suara.com, Senin (28/3/2022).

Baca Juga: Dialog dengan PBNU, Palestina Menyerukan Kebebasan Beribadah di Al Quds untuk Seluruh Umat Manusia

Isu penundaan Pemilu 2024 sempat memcuat beberapa waktu lalu. Hal itu disampaikan oleh Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar.

Ia juga sempat menegaskan bahwa isu penundaan Pemilu 2024 adalah murni dari idenya sendiri.

Sementara, Gus Yahya sendiri hanya bisa berkomentar bahwa soal isu penundaan pemilu 2024 tersebut harus dipikirkan secara realistis dan rasional.

Sembari menunggu diajak berdiakusi guna membahas keputusan pemilu 2024 mendatang, dirinya tak mau memberi komentar lebih jauh lagi.

"Semua harus realistis dan rasional. Kita harus diskusi lebih dalam soal ini (penundaan pemilu 2024). Kita belum diskusikan dulu," tukasnya.

Baca Juga: Ketum PBNU Gus Yahya Sarankan PPP Dekati Konstituen Milenial dan Tawarkan Masa Depan

Load More