Galih Prasetyo
Selasa, 22 Maret 2022 | 07:57 WIB
‎Sosok pelaku pembunuhan terhadap anak kandung, Kanti Utami. [Istimewa]

SuaraBekaci.id - Publik dibuat geger dengan pembunuhan yang dilakukan oleh seorang ibu kepada anak kandungnya di Brebes, Jawa Tengah. Ibu bernama Kanti Utami itu tega menggorok tiga anaknya sendiri, satu anaknya bahkan sampai merenggang nyawa.

Peristiwa nahas ini terjadi di di Kecamatan Tonjong, Kabupaten Brebes, Jateng, Minggu (20/3/2022) pagi. Pelaku sendiri berhasil diamakan pihak kepolisian.

Dari tayangan video yang beredar luas di masyarakat, sang ibu sudah ditahan di ruang tahanan Polsek.

Dalam video tersebut, Kanti sempat mengungkapkan alasannya nekat menggorok tiga anaknya.

‎"Saya ingin‎ menyelamatkan anak saya, biar nggak hidup susah. Gara-gara saya hidupnya susah," ujarnya dari dalam sel tahanan kepada orang yang menanyainya.

Warga Desa Tonjong, Kecamatan Tonjong, Kabupaten Brebes itu ‎mengaku ingin disayang oleh suaminya. Dia menyebut sang suami sering mengangur.

‎"Saya mau menyelamatkan anak-anak biar nggak dibentak-bentak. Mendingan mati saja, biar nggak ngerasain sedih," ujarnya.

Dari video yang viral itu, Kanti sempat lemparkan senyum ke arah kamera yang merekamnya. Senyum dari si ibu ini pun kemudian viral di jagat sosial media, Twitter.

Salah satu postingan dari akun @tanyakanrl yang unggah wajah senyum si ibu ramai dibanjiri komentar dari para warganet.

Baca Juga: KPAI Minta Ibu yang Gorok 3 Anak Kandung di Brebes Dicabut Kuasa Asuhnya

Salah satu pengguna warganet menganggap dosa yang dilakukan si ibu, juga harus ditanggung oleh pihak keluarga, tetangga, RT, RW serta perangkat pemerintah lainnya.

"Si ibu dosany g sndirian. Keluarga, tetangga, Rt/Rw, sampai ke perangkat tertinggi negeri ini akan dmintai prtanggungjawaban" tulis akun @asm***

Kicauan ini pun mendapat respon dari pengguna Twitter lainnya.

"Yup. Ga sedikit kan kita temui kasus dmana bnyk kluarga miskin atau lansia sbatang kara yg trlantar? Setdknya dr ketua RT dlu. Apa tdk mengecek ada warganya yg hidupnya susah utk di follow up ke perangkat desa agar bisa mendptkan bntuan dr pmrintah?"

"Mau gamau, suka ga suka, iya bener," timpal akun lainnya.

Namun ada juga warganet yang tak sependapat dengan tweet tersebut.

Load More