SuaraBekaci.id - Pernyataan Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PDI Perjuangan soal antrean ibu-ibu mencari minyak goreng menjadi sorotan banyak pihak. Pedagang kecil yang membutuhkan minyak goreng mengaku tak sepakat dengan pernyataan Megawati itu.
Agus (32) pedagang kaki lima di wilayah Perumahan Alamanda Regency Rawa Kalong, Kabupaten Bekasi menilai hal tersebut tidak pantas diucapkan.
Menurut Agus yang tiap harinya membutuhkan minyak goreng sebagai bahan baku untuk berjualan, tiap orang memiliki kebutuhan pokok yang berbeda.
"Ya itu mah tidak bisa disamaratakan, mas. Saya memang butuh minyak goreng tiap hari, karena saya berdagang gorengan," ucapnya kepada Suara Bekaci, Jumat (18/3/2022).
Baca Juga: Minyak Goreng Mahal dan Langka, Megawati Heran dengan Ibu-ibu, Suruh Ganti Menggoreng dengan Merebus
Menurut Agus, pernyataan Megawati itu justru malah bikin kontroversi di kalangan masyarakat bawah yang tercekik dengan mahalnya harga minyak goreng.
"Beliau ngomong gitu karena emang mampu aja hidupnya mas, kalo susah kayak saya mah minyak goreng butuh buat dagang," tambah Agus.
Agus menyayangkan pernyataan seperti itu dikeluarkan oleh tokoh seperti Megawati. Menurutnya, Megawati harusnya bisa memberikan solusi bukan malah memperkeruh situasi saat ini.
"Minyak lagi langka, omongan gitu bukannya jadi solusi, malah memperkeruh suasana," tutur Agus.
Sementara itu pedagang lainnya bernama Nuki (26) juga menilai statment tersebut kurang bisa mewakili perasaan seluruh masyarakat kecil di Indonesia.
"Ya saya kurang setuju, soalnyakan kalo orang punya kerjaan beda-beda, kalo itu pedagang gorengan, masa harus dagang rebusan?," tutupnya.
Sebelumnya, dalam sebuah rapat virtual Megawati sampai elus dada melihat fenomena antre minyak goreng.
Megawati bukan soroti soal langka dan mahalnya harga minyak goreng, ia menyebut kenapa ibu-ibu tersebut tidak memiliki alternatif cara memasak lain tanpa menggunakan minyak goreng.
"Sekarang kita lihat toh hebohnya urusannya beli minyak goreng. Saya tuh sampai ke ngelus dada bukan urusan masalah enggak ada atau mahalnya minyak goreng," kata Megawati.
Megawati mengaku bingung dan bertanya-tanya, memang para ibu ini setiap hari memasak dengan hanya menggunakan minyak goreng saja.
Padahal menurutnya banyak cara untuk memasak seperti mengukus hingga merebus bahan masakan.
"Saya itu sampai mikir jadi tiap hari ibu-ibu itu apakah hanya menggoreng. Sampai begitu rebutannya, apa tidak ada cara untuk merebus, lalu mengukus atau seperti rujak?," tanyanya.
Kontributor : Rendy Rutama Putra
Berita Terkait
-
Pilkada Jateng Rasa Pilpres: Pertarungan Politik Lanjutan Megawati dan Jokowi?
-
Silsilah Keluarga Nina Agustina, Cabup Indramayu Viral Usai Bawa Nama Eks Kapolri
-
BisKita Trans Wibawamukti Siap Meluncur, Organda Bekasi Minta Rem Darurat
-
Belum Ada yang Teridentifikasi, RS Polri Kumpulkan Sampel Jenazah Korban Kebakaran Pabrik di Bekasi
-
Kebakaran Hebat Pabrik di Bekasi, Saksi Ceritakan Momen Mencekam: Teman Saya Jadi Korban
Tag
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
- Pandji Pragiwaksono Ngakak Denny Sumargo Sebut 'Siri na Pace': Bayangin...
- Beda Penampilan Aurel Hermansyah dan Aaliyah Massaid di Ultah Ashanty, Mama Nur Bak Gadis Turki
- Jadi Anggota DPRD, Segini Harta Kekayaan Nisya Ahmad yang Tak Ada Seperempatnya dari Raffi Ahmad
Pilihan
-
Freeport Suplai Emas ke Antam, Erick Thohir Sebut Negara Hemat Rp200 Triliun
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaik November 2024
-
Neta Hentikan Produksi Mobil Listrik Akibat Penjualan Anjlok
-
Saldo Pelaku UMKM dari QRIS Nggak Bisa Cair, Begini Respon Menteri UMKM
-
Tiket Kereta Api untuk Libur Nataru Mulai Bisa Dipesan Hari Ini
Terkini
-
Pilgub Jabar: Warga Kota Bekasi Dibayar 200 Perak Lipat dan Sortir Kertas Suara
-
Review Airpods Pro: Headset Super Canggih yang Cocok untuk HP Apa Saja
-
Daftar Nama Korban Luka dan Hilang Akibat Kebakaran Hebat Pabrik di Bekasi
-
Publikasi BRI: Ekspansi Bisnis UMKM pada Triwulan III 2024 Melambat
-
Debat Pilkada Bekasi: BN Holik-Faizal Dorong Kolaborasi Industri untuk Kesejahteraan Warga