Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Kamis, 10 Maret 2022 | 12:01 WIB
Ilustrasi anggota Banser. [ANTARA FOTO/Umarul Faruq]

SuaraBekaci.id - Sebuah video yang memperlihatkan ratusan anggota Banser berkumpul di sebuah lapangan terbuka viral di media sosial.

Aksi yang dilakukan ratusan anggota Banser tersebut terkait banyaknya yang melakukan penyerangan terhadap Menteri Agama Yaqut Cholil Quomas.

Dari keterangan yang tertulis, lokasi tersebut berada di Kabupaten Kendal Jawa Tengah.

Dalam video viral itu, salah seorang sedang berorasi dengan suara yang membara.

Baca Juga: Diduga Tembak Warga, Oknum Anggota Polres Gowa Terekam Mau Kabur Saat Digeruduk Massa

“Jangan mundur sedikitpun, bela kyai kita, bela pimpinan kita, sampai titik darah penghabisan. Para pendahulu kita sudah memberikan contoh. Darah dan nyawa sudah diberikan,” ujarnya memberi instruksi sebagaimana video yang diunggah oleh akun @handajani10, mengutip dari Terkini -jaringan Suara.com, Kamis (10/3/2022).

Video tersebut kemudian direspon oleh warganet dengan berbagai tanggapan. Salah satunya adalah akun @Bons631 yang menganggap apa yang dilakukan Banser adalah kurang tepat. Menurutnya, yang lebih layak dibela itu adalah agama bukan manusia.

“Membela sampai titik darah penghabisan itu lebih layak bila membela agamamu…itu syahid. Kalo ngebela manusia bisa sangit,” ujarnya.

Hal yang sama juga dikemukakan oleh oleh @GnwnMulyadi. Menurutnya, ketimbang mati-matian membela Menag Yaqut, lebih baik Banser dikirim ke Ukraina.

“Duh kirim ke Ukraina,” ujarnya.

Baca Juga: Viral, Adik Curhat ke Kakaknya di Medsos Soal Kelakuan Ayah Tiri, Diduga Dicabuli Dengan Modus Mengobati

Adapun netizen lain menyarankan agar anggota Banser seharusnya difokuskan untuk mempelajari ilmu ekonomi agar memahami bagaimana sebuah sistem bekerja dengan hasil yang memuaskan.

“Belajar Biar Pintar Agar Ekonomi Lancar…Kl Sdh Lancar BOLEH Nge Banser Lg, kl msh Mau…Yuk Hidup Lebih Terhormat & Beradab. Biar Gak Ngekor Mlulu…Iya Kl Bener, Kl Salah???” ujar @JohnDudee memberi nasihat.

Load More