Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Selasa, 08 Maret 2022 | 12:52 WIB
Perdana Menteri Israel, Naftali Bennett bertemu dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin di Moscow pada Sabtu (5/3/2020) untuk mendiskusikan solusi damai perang Rusia - Ukraina. Foto: Presiden Rusia, Putin (kanan) berbicara dengan Perdana Menteri Israel, Bennett dalam pertemuan di Sochi pada 22 Oktober 2021. [AFP/Sputnik/Yevgeny Biyatov]

SuaraBekaci.id - Status Presiden Rusia Vladimir Putin di Federasi Judo Internasional (IJF) dicopot imbas kisruh dengan Negara Ukraina.

Pencopotan Presiden Rusia dari Federasi Judo tersebut sebagai buntut sanksi dari aksi intervensi militer negara tersebut ke Ukraina.

Dalam keputusan ini, tidak hanya Presiden Putin yang kehilangan posisinya sebagai presiden kehormatan IJF, namun juga salah seorang pengusaha Rusia bernama Arkady Rotenberg juga bernasib serupa.

"Federasi Judo Internasional mengumumkan bahwa Tuan Vladimir Putin dan Tuan Arkady Rotenberg telah dicopot dari semua posisi yang dipegang di federasi," tulis IJF lewat keterangan resmi yang dilansir dari Antara.

Baca Juga: Dikritik, PM Inggris Tetap Tolak Mudahkan Visa untuk Pengungsi Ukraina: Tak Masuk Akal

Keputusan tersebut diumumkan dalam sebuah pernyataan singkat menyusul dari skorsing yang dilayangkan kepada Putin sebagai presiden kehormatan IJF pekan lalu.

Sementara miliarder Rotenberg, telah berada di Komite Eksekutif IJF sebagai manajer pengembangan sejak tahun 2013.

Federasi tidak menyebutkan secara eksplisit bahwa invasi Rusia ke Ukraina menjadi alasan utama, tetapi menyebutkan adanya penangguhan jabatan Putin sebagai presiden kehormatan IJF sehubungan dengan konflik perang yang sedang berlangsung.

Putin juga dicopot dari sabuk hitam taekwondo kehormatannya yang diberikan pada tahun 2013 oleh World Taekwondo, serta gelar kehormatan yang diberikan federasi renang dunia pada tahun 2014.

Sejak awal serangan Rusia ke Ukraina, yang mendapat dukungan Belarusia, tim dan atlet kedua negara telah dibekukan dari kompetisi internasional di seluruh olahraga.

Tidak hanya mencopot gelar Presiden Putin dan Rotenberg, IJF juga membatalkan acara Grand Slam di Kazan, Rusia pada 20-22 Mei.

Baca Juga: Dikecam Banyak Orang, Inggris Tegaskan Tidak Memberikan Kemudahan Visa untuk Pengungsi Ukraina

Load More