Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Senin, 07 Maret 2022 | 11:22 WIB
Felix Siauw (instagram @felixsiauw)

SuaraBekaci.id - Belakangan ini Presiden Joko Widodo menyinggung soal penceramah radikal, hal tersebut turut ditanggapi BNPT dan juga KSAD Jenderal Dudung Abdurachman.

Nah, kekinian muncul daftar penceramah radikal viral di media sosial.

Bahkan Ustaz Felix Siauw menanggapi namanya yang masuk dalam daftar 180 penceramah radikal.

Terkait namanya masuk dalam daftar penceramah radikal itu, Ustaz Felix Siauw pun tampak santai dan malah ucapkan syukur.

Baca Juga: Aktivis 98 Desak Polri Tindak Kelompok yang Ingin Menunda Pemilu 2024

Felix Siauw lewat unggahannya di Instagram, Minggu 6 Maret 2022, awalnya menyebut saat ini tengah beredar di publik daftar 180 nama penceramah radikal.

“Beredar viral 180-an nama penceramah radikal dan disarankan enggak boleh diundang dan didengar,” tulis Ustaz Felix, mengutip dari Terkini -jaringan Suara,com, Senin (7/3/2022).

Adapun dalam daftar tersebut, Felix Siauw menempati urutan kedua penceramah radikal. Sementara di peringkat satu, tertulis nama M Ismail Yusanto yang merupakan pendakwah asal Bogor.

Ustaz Felix pun mengungkapkan bahwa daftar serupa juga pernah beredar luas di publik pada 2017 silam.

Ketika itu, kata Felix, dirinya juga berada di urutan kedua setelah nama Habib Rizieq Shihab yang kala itu menempati peringkat pertama.

Baca Juga: Tanggapi Daftar Penceramah Radikal, Ketua MUI Beri Pesan Penting

“Tahun 2017, saya jadi tokoh radikanl no.2 setelah HaErEs (Habib Rizieq Shihab), sekarang jadi no. 2 lagi,” ungkapnya.

Ia pun lantas bertanya-tanya, kapan namanya bisa menempati urutan pertama dalam daftar penceramah radikal itu.

“Sekarang jadi no 2 lagi. Kapan aku bisa jadi number wan ya,” ujar Ustaz Felix Siauw.

Kendati namanya masuk dalam daftar penceramah radikal tersebut, Felix Siauw pun seolah tampak santai.

Malah, ia mengaku bersyukur bisa bertahan di list itu sejak 2017 silam.

“Tapi alhamdulilah, bisa bertahan di list sedjak 2017,” ujarnya.

Load More