Pebriansyah Ariefana
Rabu, 02 Maret 2022 | 11:16 WIB
Seorang pengunjuk rasa memegang poster bergambar Presiden Rusia Vladimir Putin dengan tulisan "Pembunuh" saat memprotes invasi Rusia ke Ukraina ddi depan Istana Cibeles, Madrid, Spanyol, Minggu (27/2/2022). [GABRIEL BOUYS / AFP]

SuaraBekaci.id - Berikut ini fakta baru perang Rusia-Ukraina hari ini, Rabu (2/3/2022). Banyak dampak dari invasi Rusia tersebut. Mulai dari hubungan politik internasional hingga bisnis.

Kami sajikan 5 informasi terbaru terkait perang Rusia-Ukraina berikut ini:

1. Minta Dukungan Indonesia

10 Negara Pendukung Ukraina lawan Invasi Rusia. (Pexels)

Pemerintah Ukraina melalui surat yang dikeluarkan Kedutaan Besar Ukraina di Jakarta meminta dukungan dari pemerintah dan rakyat Indonesia dalam menghadapi tekanan yang dialami negara itu menyusul serangan Rusia.

"Bangsa Indonesia! Anda adalah bangsa yang kuat dan gagah, Anda adalah pejuang kebenaran dan kebebasan, Anda adalah tulang punggung perdamaian dan keadilan di negara Anda yang bebas dan demokratis," kata pernyataan tertulis yang dikeluarkan Kedubes Ukraina di Jakarta pada Selasa malam (1/3).

"Rakyat Indonesia, keadaan saat ini sungguh berat dan menyakitkan bagi kami. Oleh karena itu, kami menunggu dukungan Anda. Kami berharap dapat mendengar suara Anda yang lantang dan berani dalam membela kami," kata pernyataan itu.

Dalam pernyataan itu, pemerintah Ukraina menyerukan agar Indonesia bersama negara-negara lain di dunia mempertahankan sistem keamanan global dan prinsip hidup berdampingan secara damai serta prinsip pembangunan yang telah dipelihara dengan seksama oleh dunia pascatragedi Perang Dunia II.

2. Pembekuan dan penyitaan aset elit penting Rusia

Seorang pengunjuk rasa memegang plakat saat unjuk rasa menentang invasi Rusia ke Ukraina, di Milan, Italia, Sabtu (26/2/2022). [Tiziana FABI / AFP]

Kelompok Tujuh ekonomi utama (G7) akan membentuk satuan tugas untuk fokus pada pembekuan dan penyitaan aset elit penting Rusia, bertujuan untuk memberikan tekanan lebih lanjut pada Rusia setelah invasi ke Ukraina, Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan pada Selasa (1/3).

Baca Juga: Warga Ukraina Berharap Dukungan Rakyat Indonesia

Langkah itu "akan menimbulkan rasa sakit finansial pada individu-individu kuat di sekitar (Presiden Rusia Vladimir) Putin dan memperjelas bahwa tidak ada seorang pun di luar jangkauan kolektif kita," kata Yellen dalam sebuah pernyataan setelah pertemuan virtual para kepala keuangan G7.

G7 juga akan terus mendukung penghapusan lembaga keuangan utama Rusia dari sistem perbankan SWIFT, katanya, seraya menambahkan bahwa kelompok tersebut mengharapkan sanksi yang dijatuhkan sejauh ini akan "menghambat kemampuan pemerintah Rusia untuk mendanai invasinya."

Rusia menyebut tindakannya di Ukraina sebagai "operasi khusus".

Sanksi memiliki dampak langsung pada ekonomi Rusia, dengan antrian terbentuk di luar bank-bank saat warga Rusia bergegas menyelamatkan tabungan mereka. Perusahaan minyak Royal Dutch Shell Plc pada Selasa (1/3) menjadi perusahaan besar Barat terbaru yang menarik diri dari negara itu.

Langkah-langkah tersebut membatasi penggunaan cadangan dana yang digunakan untuk berperang senilai 640 miliar dolar AS oleh Moskow untuk mempertahankan mata uangnya, tetapi masih harus dilihat apakah Rusia dapat menemukan saluran lain untuk perdagangan dan pembiayaan ekonominya.

3. Facebook Hapus Konten Media Pemerintah Rusia yang Diunggah

Load More