SuaraBekaci.id - Tolakan demi tolakan terkait perpanjangan masa jabatan Presiden Joko Widodo terus muncul, mulai dari para pimpinan partai politik dan pengamat.
Kali ini, tolakan perpanjangan masa jabatan Presiden datang dari Dosen Universitas Indonesia (UI) Ade Armando.
Dia buka suara terkait isu serta usulan perpanjangan masa jabatan presiden.
Ia pun menyarankan kepada Presiden Joko Widodo alias Jokowi agar menolak tegas usulan tersebut.
Menurutnya, jikalau sampai hal itu dilakukan, maka artinya sama saja dengan mengkhianati demokrasi di Tanah Air.
“Pak Jokowi sebaiknya menolak usulan Muhaimin Iskandar, Ketua (Umum) Partai Kebangkitan Bangsa. Muhaimin mengusulkan Pemilu 2024 ditunda satu atau dua tahun,” ungkap Ade Armando lewat akun Facebook pribadinya, dikutip dari terkini.id -jaringan Suara.com, Selasa (1/3/2022).
Ade pun turut mengurai klaim dari Cak Imin bahwa usulan tersebut didasarkan permintaan pelaku usaha mikro, pengusaha, dan para analis ekonomi dari berbagai perbankan Indonesia, di mana diprediksi bahwa Indonesia akan mengalami momentum perbaikan ekonomi usai dua tahun pandemi Covid-19.
Momentum perbaikan, sebagaimana klaim Cak Imin akan terganggu dengan adanya pemilu.
“Menurut Muhaimin. Pemilu selama ini kerap menyebabkan stagnasi ekonomi karena para pengusaha akan memilih sikap menunggu atau wait and see.”
Baca Juga: Pengamat Ungkap Nasib PDIP dan Megawati Jika Pemilu 2024 Ditunda
Ade Armando lantas menekankan bahwa dirinya adalah pendukung Presiden Jokowi dan selalu menganggapnya sebagai presiden terbaik yang pernah ada.
Kalau saja secara konstitusinal dimungkinkan, maka ia yakin akan sangat hebat jika Presiden Jokowi memimpin selama 15 tahun.
“Masalahnya, itu tidak bisa dilakukan dan tidak pantas kita mengupayakannya. Kalau itu dilakukan, kita mengkhianati demokrasi.”
Ade Armando mengatakan bahwa secinta-cintanya ia pada Presiden Jokowi, ia tetap harus menjunjung tinggi kesepakatan-kesepakatan yang telah ambil dalam proses memperjuangan demokrasi.
“UUD 1945 mengatakan pemilu dilakukan lima tahun sekali. Presiden hanya menjabat lima tahun dan dapat diperpanjang lima tahun dan itu bukan aturan yang begitu saja dibuat. Pembatasan kekuasaan itu penting.”
Ade Armando percaya Jokowi bukan tipe pemimpin seperi Soeharto yang ingin terus menambah kekuasaan karena iya yakin Jokowi menggunakan kekuasaan untuk kepentingan masyarakat luas.
Tag
Berita Terkait
-
Pengamat Ungkap Nasib PDIP dan Megawati Jika Pemilu 2024 Ditunda
-
Mantan Menteri Era SBY: Memperpanjang Masa Jabatan Presiden Jokowi Hanya Memperpanjang Alamat Penderitaan Rakyat
-
Bukan Ahok, Ini Nama Calon Pilihan Jokowi yang Diduga Bakal Jadi Kepala Otorita IKN
-
Nasdem Ogah Bicarakan Wacana Pemilu 2024 Ditunda, tapi Singgung Soal Perpanjangan Masa Jabatan Jokowi
-
Sebut Rakyat Trauma dengan 32 Tahun Orde Baru, Pengamat: Kekuasaan Yang Makin Kuat Relatif Tidak Bisa Dikontrol
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
BRI Berdayakan Ibu Rumah Tangga di Surakarta Jadi Pengusaha Fashion Premium
-
Misteri 4 Orang Tewas di Tol Tegal: Polisi Tunggu Hasil Forensik
-
BRI Dukung Pembiayaan Sindikasi Rp2,2 Triliun untuk Proyek Flyover Sitinjau Lauik
-
Terbongkar! Aksi Pencurian Mobil di Kawasan Industri Cikarang Libatkan Karyawan
-
4 Orang Tewas Misterius Dalam Mobil Toyota, Identitas Korban Terungkap!