Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Jum'at, 25 Februari 2022 | 13:32 WIB
Plt Ketua Umum Bamus Betawi Riano P Ahmad. [Ist]

SuaraBekaci.id - Pernyataan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang menganalogikan pengeras suara masjid dengan gonggongan anjing telah menjadi polemik dan menyita perhatian publik.

Menanggapi polemik itu, Tokoh Betawi Riano P Ahmad mengajak seluruh masyarakat tetap menjaga persatuan.

Semua mari saling menghormati dan menghargai, jaga persatuan," kata Pelaksana Tugas Ketua Umum Badan Musyawarah (Bamus) Betawi Riano P Ahmad di Jakarta, Jumat (25/2/2022) dikutip dari Antara.

Ia mengajak semua pihak saling menjaga toleransi dan mengendalikan diri terkait polemik tersebut.

Baca Juga: Hari Ini, Azlaini Agus Laporkan Menag Yaqut ke Polda Riau Terkait Analogi Toa Masjid

Di sisi lain, anggota DPRD DKI ini juga mengharapkan pemerintah menghormati tokoh agama dan tokoh masyarakat serta kearifan lokal di setiap daerah atau wilayah.

"Menyandingkan seruan shalat dengan gonggongan anjing adalah analogi yang tidak pantas," katanya.

Riano menambahkan, pengaturan pengeras suara masjid dan mushala seharusnya bisa disampaikan dengan analogi yang lebih bijak. Sehingga aturan yang ingin diterapkan bisa lebih mudah dipahami masyarakat.

"Sebenarnya ini karena dia tidak bijak saja dalam beranalogi. Bagaimana mungkin suara adzan yang suci dan sakral disandingkan dengan gonggongan anjing?," katanya.

Selama ini, kata Riano, warga DKI sudah saling bertoleransi, baik antarumat beragama, suku dan golongan sekaligus tidak pernah menganggap suara adzan sebagai masalah.

Baca Juga: Pernyataan Menag Yaqut Soal Suara Azan Bikin Gaduh, Politisi PDIP Sentil Jokowi

"Kalau sekarang pemerintah mau mengatur suara adzan, silakan saja. Tapi, kondisi wilayah dan dampak implementasinya saya kira perlu dikomunikasikan dan koordinasi di masing-masing wilayah, bisa lewat DMI masing-masing," katanya.

Load More