SuaraBekaci.id - Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil meminta semua kabupaten dan kota di wilayah provinsi itu untuk meningkatkan kapasitas tempat tidur rumah sakit seperti saat puncak COVID-19 varian Delta.
"Memasuki gelombang ketiga COVID-19, saya meminta perhitungan BOR (Bed Occupancy Rate) menggunakan kapasitas maksimal seperti saat puncak varian Delta. Di awal tahun varian Delta turun, kapasitas rumah sakit juga turun," ujar Ridwan Kamil saat Rapat Komite Kebijakan Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Provinsi Jawa Barat di Kantor Pemkot Bekasi, Senin.
Ridwan Kamil juga meminta kepada seluruh pemda kabupaten/kota agar menegakkan protokol kesehatan 5M dan sesuai arahan Presiden Joko Widodo, memakai masker adalah hal yang paling ditekankan.
"Arahan Presiden prokes paling utama adalah masker. Arahan Pak Luhut ekonomi kita buka dengan bijak, tapi urusan masker lebih ditingkatkan. Jadi saya titip paling fundamental meningkatkan kedisiplinan masker," katanya.
Baca Juga: Tertinggi di Indonesia, Kasus Aktif COVID-19 Jawa Barat Tembus 157.321 Orang
Di saat yang sama, tes (testing), telusur (tracking), dan tindak lanjut (treatment) harus terus dilakukan oleh pemerintah daerah. Dengan kombinasi ini, gubernur meyakini virus COVID-19 varian Omicron bisa teratasi.
"Apapun namanya (varian COVID-19) solusinya itu saja. Rakyat patuhi prokes, negara mencari, merawat, men-treatment," kata Kang Emil.
Selain itu, Kang Emil meminta kepada seluruh kepala daerah, TNI/Polri untuk mempercepat vaksinasi, khususnya para lansia yang belum mendapatkan vaksin kedua.
Langkah ini sebagai upaya untuk melindungi masyarakat dari COVID-19 varian Omicron yang menyebar begitu cepat.
Sebab, menurut Kang Emil, dari hasil penelitian di Jawa Barat, mereka yang meninggal karena COVID-19 adalah golongan lansia dan yang belum divaksin.
Baca Juga: Tembus 16.251 Orang, Kasus Harian COVID-19 Jawa Barat Tertinggi di Indonesia
Bagi daerah yang tingkat vaksinasinya sudah tinggi didorong untuk melaksanakan vaksinasi booster (penguat), sehingga tidak ada berita tentang vaksin COVID-19 yang kedaluwarsa.
"Kemudian tidak boleh ada vaksin yang kedaluwarsa, jadi jemput bola untuk segera dilakukan, kemudian dikombinasikan dengan kebijakan pelayanan publik," kata Kang Emil.
"Titip lansia, karena mayoritas yang meninggal dunia pada usia lansia dan yang belum divaksin. Jadi, kalau ada lansia yang belum divaksin itu adalah yang paling rawan oleh Omicron," katanya. [ANTARA]
Berita Terkait
-
Prabowo Turut Soroti Permasalahan Banjir Bekasi, Pastikan Sudah Koordinasi BNPB
-
Bagaimana Korban dapat Tetap Aman selama Banjir Bekasi?
-
Detik-Detik Banjir Terjang Mal Mega Bekasi, Pengunjung Panik Berlarian!
-
Bekasi Dikepung Banjir, Persija vs PSIS Semarang Dialihkan ke Indomilk Arena
-
Daftar Nomor Telepon Darurat untuk Korban Banjir Bekasi, Catat untuk Evakuasi!
Terpopuler
- Hotman Paris Sindir Ahok yang Koar-Koar Soal Kasus Korupsi Pertamina: Dulu Kau Ambil Bonus Miliaran
- Ditagih Utang di Warung Rp500 Ribu, Firdaus Oiwobo Kicep
- Kekayaan Iwan Kurniawan Lukminto, Bos Sritex Menangis PHK Ribuan Karyawan
- Bisa Jadi Kasus Rafael Alun Jilid 2, Kapolri Diminta Tegur Kapolda Kalsel Usai Anak Pamer Jajan Rp 1 M dan Jet Pribadi
- Emil Audero Cetak Sejarah Setelah 1 Detik Resmi WNI, Jadi Kiper Paling ... di Asia!
Pilihan
-
Jadwal Imsak untuk Balikpapan, Samarinda dan Bontang 5 Maret 2025
-
Liga Champions Dini Hari Nanti: Arsenal Pede Hadapi PSV Eindhoven di Belanda
-
Nova Arianto Panggil 30 Nama ke Timnas Indonesia U-17, Ada Pemain Abroad
-
Bekasi Dikepung Banjir, Persija vs PSIS Semarang Dialihkan ke Indomilk Arena
-
Heboh Cuitan KGPAA Purbaya, Pemerhati Budaya: Preseden Buruk untuk Keraton Solo
Terkini
-
Kesaksian Pekerja di Mal Mega Bekasi Sebelum Diterjang Banjir: Kejadiannya Cepet Banget!
-
Puluhan Sepeda Motor Terendam Banjir di Stasiun Bekasi
-
Cerita Pekerja Ungkap Detik-detik Air Banjir Terjang Mega Mal Bekasi, Pengunjung Panik Berlarian!
-
Banjir Bekasi 2025: Villa Nusa Indah Tenggelam, Warga Mengungsi ke Atap Rumah
-
Kota Bekasi Lumpuh! Banjir Terburuk Sejak 2016