Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Senin, 07 Februari 2022 | 14:39 WIB
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. [Dok.Antara]

SuaraBekaci.id - Kasus Covid-19 di Jawa Barat paling tinggi ada di enam daerah, yakni di Kota Depok, Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, dan Kota Bandung.

Ridwan Kamil mengatakan, saat ini pihaknya fokus konsentrasi kepada enam daerah tersebut.

"Jadi 80 kasus di Jabar hanya ada di enam kota, yakni Bogor (kota dan kabupaten), Depok, Bekasi (kota dan kabupaten) dan Kota Bandung serta 20 persen sisanya tersebar di daerah lain," kata Ridwan Kamil.

Kata Ridwan Kamil, mobilitas atau pergerakan warga di antara Kawasan Bogor, Depok dan Bekasi (Bodebek), dan Bandung saat ini diwaspadai.

Baca Juga: Waduh! Kasus COVID-19 di Italia Tembus 77 Ribu, 229 Di Antaranya Meninggal

Menurut dia, saat ini kasus COVID-19 sedang tinggi-tingginya, namun tingkat keterisian rumah sakit masih aman tidak seperti saat kasus COVID-19 varian Delta yang mewabah di Tanah Air.

"Kalau waktu (varian) Delta dulu kasusnya tinggi dan BOR-nya juga tinggi, sekarang kasusnya tinggi, BOR-nya masih rendah," kata dia.

Lebih lanjut, ia mengatakan pembelajaran tatap muka atau PTM di enam daerah yang kasus COVID-19 tinggi juga akan dievaluasi.

"PTM yang dievaluasi di enam kota tersebut, tren itu tidak bisa disamakan. Jadi, kalau bertanya COVID, jangan tanya Jabar terlalu umum, karena beda-beda," kata dia.

Ia mengatakan sejumlah rumah sakit di Jawa Barat sudah bersiaga menghadapi lonjakan kasus COVID-19 saat ini seperti menaikkan kapasitas ruang perawatan bagi pasien COVID-19.

Baca Juga: Sadis! Ibu Guru Tewas Di Halaman Sekolah, Diduga Ditusuk Mantan Suami

"Rumah sakit sudah mulai kita naikkan lagi kapasitasnya, oksigen disiapkan dan arahan Menkes kalau gejala ringan atau tidak bergejala tidak usah minta dirawat di rumah sakit," kata dia. [Antara]

Load More