Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Kamis, 03 Februari 2022 | 11:58 WIB
Tangkapan layar Direktur Utama Perumda Pasar Niaga Kerta Raharja Kabupaten Tangerang, Syaefunnur Maszah, tengah pamer uang. [Tiktok]

SuaraBekaci.id - Dikritik gara-gara video pamer uang gepokan viral di media sosial, seorang Direktur Utama Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Niaga Kerta Raharja, Tangerang, Syaefunnur Maszah memutuskan untuk mengundurkan diri.

Untuk diketahui, dalam video viral tersebut memperlihatkan Syaefunnur menunjukkan gepokan uang pecahan ratusan ribu rupiah dan dolar Singapura.

Ia juga tampak Syaefunnur tengah mengambil tumpukan uang menggunakan sendok dan garpu seolah-olah hendak makan.
Video itu pun viral dan menuai beragam komentar warganet. Mereka menyangkan sikap Syaefunnur yang tak lain pejabat publik.

Setelah heboh video tersebut, Syaefunnur pun angkat bicara. Ia mengakui bahwa video tersebut bukan untuk dikonsumsi publik sebab hanya membagikannya ke teman-temannya dan sebagai guyonan.

Baca Juga: Viral Ceramah Oki Setiana Dewi Dianggap Tutupi KDRT: Nggak Perlu Cerita Menjelek-jelekkan Pasangan Kita Sendiri

Dia menduga ada orang yang menginginkan jabatannya sehingga menyebarkan video itu sampai viral di media sosial.

“Jabatan sebagus itu, enggak gampang loh,” katanya dikutip Suara.com.

Syaefunnur melanjutkan, hal itu hanya untuk mengingatkan bahwa duit itu panas, seperti berbunyi di video tersebut.

“Awas duit itu panas. Haredang-haredang. Saya kira konteks seperti itu,” ujar Syaefunnur.

Namun hal tersebut, kata dia, justru menimbulkan multitafsir. Dirinya hanya bercanda dan berjanji tak akan mengulanginya lagi.

Baca Juga: Bak Film Action Dan Ngaku Polisi Internasional, Pengeroyokan Sesama Bule Berbadan Besar di Bali Viral

“Oleh karena itu saya menyatakan menyesal dan sekaligus saya minta maaf. Itu yang pertama saya sampaikan kepada pimpinan Pak Bupati, Pak Sekda dan sebenarnya kepada wartawan,” ujarnya dalam jumpa pers Rabu, 2 Februari 2022.

Sebagai mantan aktivis ia pun siap mempertaruhkan integritas yang dimilikinya.

“Artinya moralitas dan integritas itu insya Allah kita pertaruhkan, tapi memang itu tidak etis. Secara legal saya jamin Insya Allah hakul yakin enggak ada aspek legalitas normatif yang saya langgar,” katanya.

Ia mengaku telah bertemu dan mendapatkan teguran keras dari Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar. Sebelum bertemu orang nomor satu di Kabupaten Tangerang itu, ia telah berdiskusi bersama keluarga.

Meski siap mendapatkan sanksi dari Bupati, tetapi Syaefunnur terpaksa mengambil tindakan untuk mengundurkan diri.

“Dengan segala pertimbangan saya mengajukan pengunduran diri kepada Pak Bupati, Pak Sekda dalam rangka untuk public education,” sambungnya.

Namun pengunduran dirinya itu, masih menunggu keputusan dari Bupati Zaki Iskandar.

Load More