Galih Prasetyo
Selasa, 01 Februari 2022 | 09:00 WIB
Persiapan Klenteng Hok Lay Kiong, Bekasi menyambut perayaan Tahun Baru Imlek 2022 (Suara.com/Galih Prasetyo)

SuaraBekaci.id - Tiap tahunnya di perayaan hari raya Imlek, warga Tionghoa di Bekasi seperti di kebanyakan tempat lain sibuk menyambutnya dengan antusias.

Sejak era Reformasi 1998, warga Tionghoa memiliki kebebasan untuk mengekspresikan diri.

Di Bekasi, perayaan Imlek tiap tahunnya disambut dengan suka cita, termasuk di tahun ini. Meski tak ada perayaan besar disebabkan pandemi Covid-19, etnis Tionghoa menyambut Imlek tahun ini dengan suka cita.

Pengurus Klenteng Hok Lay Kiong, Bio Kong (55) mengatakan bahwa sejauh ini masyarakat menyambut perayaan Imlek dengan suka cita, baik etnis Tionghoa dan lokal.

Meski tak ada perayaan spesial dibanding dengan tahun-tahun sebelum pandemi Covid-19, warga sekitaran Klenteng Hok Lay Kiong tetap menyambut antusias perayaan Imlek.

Saat Suara Bekaci mendatangi klenteng yang berlokasi Jalan Kenari 1, Kelurahan Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur itu, suasana perayaan Imlek langsung terasa.

Persiapan Klenteng Hok Lay Kiong, Bekasi menyambut perayaan Tahun Baru Imlek 2022 (Suara.com/Galih Prasetyo)

Lampion-lampion dibentangkan sepanjang area klenteng. Warga lokal pun yang ditemui juga mengaku antusias menyambut perayaan imlek.

"Sayangnya saat ini, kita gak bisa lihat perayaan meriah seperti tahun-tahun sebelum Covid," ungkap Romli (50).

Romli yang bertempat tinggal tak jauh dari klenteng, mengaku bahwa tak ada sekat antara orang lokal dengan etnis Tionghoa.

Baca Juga: Ridwan Kamil Sebut Ada 492 Orang Probable Omicron yang Tersebar di Bogor, Depok dan Bekasi

Romli yang sudah tinggal di kawasan itu sejak kecil mengaku keberadaan etnis Tionghoa dengan masyarakat lokal selalu hidup berdampingan.

"Saat lebaran, mereka juga ikut antusias menyambutnya, sama seperti kita kepada mereka saat Imlek," tambah Romli.

Pengakuan dari Romli ini juga diamini oleh Bio Kong. Pria yang sudah cukup lama jadi pengurus di Klenteng Hok Lay Kiong mengaku bahwa tak pembeda sebenarnya antara warga lokal dengan etnis Tionghoa.

"Kalau di sini, sifatnya (etnis Tionghoa) memang berbaur. Di sini paling aman. Itu karena sesepuh di sini banyak kan orang Pribumi, jadi kita selalu mandang sesepuh di sini,"

Kami Orang Bekasi

Masalah identitas etnis Tionghoa di sejumlah tempat di Indonesia, termasuk di Bekasi memang jadi perhatian tersendiri.

Load More