Scroll untuk membaca artikel
Galih Prasetyo
Senin, 31 Januari 2022 | 07:13 WIB
Rahmat Effendi

SuaraBekaci.id - Masyarakat di Bekasi dibuat heboh dengan anggaran bernilai miliaran rupiah untuk pembuatan kandang kambing. Dilaporkan sebelumnya, pengadaan anggaran itu diketahui lewat situs Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kota Bekasi.

Dalam situs tersebut tercatat anggaran untuk pembuatan kandang kambing/domba sebesar Rp2,300 miliar.

Dari keterangan situs, sumber dana dari APBD kota Bekasi tahun anggaran 2021. Kode tender tercatat 18199359, dengan nama tender Pengadaan Kandang Domba/ kambing.

Tender tersebut dimenangkan dengan nilai harga terkoreksi sebesar Rp 1.907.315.630.

Baca Juga: Viral Video Dahlan Iskan Makan Biji Pepaya Tanpa Dikunyah, Warganet: 4 Sehat 5 Sekarat

Program pembuatan kandang kambing bernilai milirah rupiah ini sendiri merupakan peninggalan dari Wali Kota Nonaktif, Rahmat Effendi.

Program ini berawal dari kunjungan Rahmat Effendi ke Kelurahan Padurenan Kecamatan Mustika Jaya pada November 2021.

Saat itu Rahmat Effendi mengunjungi salah satu pengeloaan kambing di daerah tersebut.

Pada kunjungannya itu, Rahmat Effendi sempat memberikan 1 kambing jantan dan 10 kambing betina dengan harapan agar peternak kambing memiliki pengembangbiakan yang bagus untuk dijual ke pasaran.

Dalam kunjungannya ke Mustika Jaya itu, pria yang saat ini jadi tersangka kasus suap oleh KPK itu memberikan usul untuk kandang agar dibuat setradisional mungkin dengan menggunakan bambu atau kayu, sehingga alokasi dana tersebut bisa dibelikan induk kambing atau domba lagi sehingga masyarakat bisa merasakan daya saing dari pengelolaan peternakan tersebut.

Baca Juga: Pemain Idaman Shin Tae-yong yang Tolak Bela Indonesia, Jayden Oosterwolde Resmi Satu Tim dengan Gianluigi Buffon

Program pengelolaan peternakan kambing ini sendiri diadopsi oleh Rahmat Effendi setelah melalukan studi banding ke Sleman.

Pemkot Bekasi Buka Suara

Sementara itu, Plt Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto menegaskan anggaran kandang kambing senilai Rp 2.3 miliar merupakan informasi yang salah.

"Satu kandang kambing ditaksir biayanya 19 juta untuk 100 kandang. Jadi sekitar 1,9 M. Informasi ini harus diluruskan. Bukan 2,3 M," katanya.

Sedangkan untuk kelompok tani yang mendapatkan bantuan sudah lolos secara persyaratan dan verifikasi administrasi. Kelompok tani juga hanya menyediakan lahan untuk kandang kambing tersebut.

"Semua kebutuhan kita siapkan, dari kandangnya, ternaknya (kambing) dan pakannya. Kelompok tani hanya menyediakan tempat," jelasnya.

Pembuatan kandang kambing tersebut kata Tri Adhinato bertujuan untuk memulihkan ekonomi dari dampak Covid 19.

"Inikan kita menghadapi pandemi Covid-19, nah kemarin itu kita diluluh lantahkan kegiatan perekonomian kemudian kita melihat banyak masyarakat yang menganggur," katanya.

"Tujuanya pemberdayaan masyarakat dan pemulihan ekonomi, supaya masyarakatnya produktif. Satu kelompok tani terdiri dari 10 orang, dan ini di distribusikan ke 100 kelompok tani," jelasnya.

Dia juga mengatakan, dari kambing yang diberikan kepada kelompok ternak sudah ada yang berkembang biak.

"Dan ternyata realitas juga cukup signifikan, baru akhir Desember diserahkan nah ini belum akhir Januari selesai udah ada yang lahir udah ada yang berkembang biak dan sebagainya," katanya.

Load More