SuaraBekaci.id - Underpass Bulak Kapal memiliki dua jalur yang menghubungkan Jalan Ir Juanda menuju Jalan Diponegoro arah Tambun, Kabupaten Bekasi dan Sebaliknya.
Underpass ini dibangun untuk memperlancar arus lalu lintas di sekitar simpang Bulak Kapal, Bekasi Timur.
Selain menjadi pemecah kemacetan, yang menarik dari Underpass Bulak Kapal ini ornamen budaya Bekasi. Di Underpass Bulak Kapal terdapat ornamen budaya dari Gigi Balang hingga Puncak Rebung.
Terkait hal ini, menurut budayawan Bekasi, Maja Yusirwan ornamen yang ada di underpass Bulak Kapal masih sulit dipahami.
Dikatakan oleh Maja, ornamen budaya yang ada di underpass Bulak Kapal sekarang masih identik dengan kekhasan di daerah Jakarta, Bogor, Depok dan Tangerang. Belum terlihat kekhasan budaya Bekasi.
Maja menyebut harusnya Bekasi menetapkan satu ikon kebudayaan yakni Barong.
"Menurut saya belum lengkap dan sulit dipahami. Karena ikon tersebut juga dimiliki oleh daerah Jabodetabek. Harusnya bekasi menetapkan satu ikon yang memang khas bekasi yaitu Barong bukan ondel ondel," kata Maja saat dihubungi Suara Bekaci, Jumat (29/1).
Mengapa Barong? Menurut Maja, Barong merupakan seni khas Bekasi yang saat ini lolos Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) provinsi Jawa Barat.
"Karena Barong merupakan kesenian khas yang berhasil saya ajukan, bikin kajian dan akhirnya lolos Wbtb tingkat Jawa Barat dan sedang proses tingkat nasional," ungkapnya.
Lebih lanjut menurut pria yang akrab disapa Aki Maja tersebut, sudah cukup lama ia mengusulkan adanya ornamen budaya di sejumlahh fasilitas umum Bekasi.
Aki Maja juga mengkritik soal ornamen di JPO dekat pintu Tol Bekasi Barat yang tidak jelas maknanya. Ia berharap Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi bisa lebih melihat dan menonjolkan simbol budaya asli Bekasi.
"Sudah sejak lama Aki mengusulkan dibuat ikon Bekasi di gerbang tol bekasi barat. JPO dari bahan besi yang bentuk lingkaran tidak jelas makna dan historisnya,"
"Sebaiknya diganti dengan empat buah patung menghadap empat mata angin yang terdiri dari patung: tentara, santri, jawara dan petani dengan senjata masing-masing,"
"Ditengah mereka saling beradu punggung di buat lima bambu runcing, yang tengahnya dipasang bendera merah putih sebagai simbol Bekasi Kota Patrot," jelas Aki Maja.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Hoka Ori, Cushion Empuk Harga Jauh Lebih Miring
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
BRI Dukung Pembiayaan Sindikasi Rp2,2 Triliun untuk Proyek Flyover Sitinjau Lauik
-
BGN Larang Keras SPPG Pecat Relawan Dapur
-
Terbongkar! Aksi Pencurian Mobil di Kawasan Industri Cikarang Libatkan Karyawan
-
4 Orang Tewas Misterius Dalam Mobil Toyota, Identitas Korban Terungkap!
-
AgenBRILink Tingkatkan Inklusi Keuangan di Wilayah 3T, Contohnya Muhammad Yusuf di Sebatik