SuaraBekaci.id - Wakil anan luar negeri kami laporkan untuk diperiksa dan memang hingga kini belum ada kasus Omicron yang ditemukan," kata Wakil Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Bekasi Masrikoh mengatakan pihaknya belum menemukan kasus penuaran varian Omicron di wilayahnya.
Meski demikian, ia mengaku pihaknya selalu melaporkan dan memeriksa pasien COVID-19 yang memikik riwayar perjalanan ke luar negeri.
Meski belum menemukan kasus penularan Omicron, ia mengatakan da beberapa kasus infeksi yang diduga sebagai COVID-19 yang masih diperiksa oleh Kementerian Kesehatan dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
"Kita semua tentunya berharap yang probable ini bukanlah varian Omicron," katanya, Jumat (28/1/2022) dikutip dari Antara.
Baca Juga: Satu Pasien di Lampung Dinyatakan Probable Omicron, Diskes Minta Warga Jangan Panik
Masrikoh mengatakan bahwa angka kasus harian COVID-19 di Kabupaten Bekasi kembali meningkat signifikan dengan penemuan 191 kasus aktif baru pada Kamis (27/1/2022), yang menambah jumlah keseluruhan kasus aktif menjadi 618 kasus menurut data Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Jawa Barat.
Menurut Masrikoh, peningkatan angka kasus baru COVID-19 di wilayah Kabupaten Bekasi tidak terjadi akibat penularan Omicron tetapi karena peningkatan mobilitas warga.
"Jadi boleh dibilang ini masih dampak dari serangan Delta yang naik lagi karena libur akhir tahun kemarin dan ini sudah diprediksi juga sebelumnya," kata dia.
Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Bekasi menggiatkan pelaksanaan vaksinasi untuk meningkatkan ketahanan tubuh warga terhadap serangan COVID-19 guna mengendalikan penularan penyakit itu.
"Sebenarnya Pemkab Bekasi pun ingin mempercepat (vaksinasi) booster (penguat), tidak hanya bagi tenaga kesehatan serta masyarakat kelompok rentan, namun juga untuk masyarakat umum, namun masih terkendala keterbatasan stok vaksin," kata Masrikoh.
Baca Juga: Dilanda Gelombang Varian Omicron, Korea Selatan Catat Rekor Baru COVID-19
Selain menggiatkan pelaksanaan vaksinasi, pemerintah menyiapkan fasilitas kesehatan dan tempat karantina untuk menghadapi kemungkinan terjadi lonjakan kasus COVID-19.
Berita Terkait
-
Bolehkah Membangun Masjid dengan Dana Pinjaman? Dedi Mulyadi Singgung Al Jabbar
-
Tampang 2 Preman Ngamuk Minta Jatah ke Pedagang Sayur Pasar Bekasi, Positif Nyabu
-
7 Fakta Menarik Masjid Al Jabbar, Disebut Dibangun Dengan Utang Rp3,4 Triliun
-
Libur Lebaran, Kawasan Wisata Puncak Macet Total
-
Gegara Tegur Pria Pakai Knalpot Brong di Area IGD, Satpam RS di Bekasi Dianiaya Hingga Kejang
Tag
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Sebut Masjid Al Jabbar Dibangun dari Dana Pinjaman, Kini Jadi Perdebatan Publik
- Baru Sekali Bela Timnas Indonesia, Dean James Dibidik Jawara Liga Champions
- Terungkap, Ini Alasan Ruben Onsu Rayakan Idul Fitri dengan "Keluarga" yang Tak Dikenal
- Yamaha NMAX Kalah Ganteng, Mesin Lebih Beringas: Intip Pesona Skuter Premium dari Aprilia
- JakOne Mobile Bank DKI Bermasalah, PSI: Gangguan Ini Menimbulkan Tanda Tanya
Pilihan
-
Hasil Liga Thailand: Bangkok United Menang Berkat Aksi Pratama Arhan
-
Prediksi Madura United vs Persija Jakarta: Jaminan Duel Panas Usai Lebaran!
-
Persib Bandung Menuju Back to Back Juara BRI Liga 1, Ini Jadwal Lengkap di Bulan April
-
Bocoran dari FC Dallas, Maarten Paes Bisa Tampil Lawan China
-
Almere City Surati Pemain untuk Perpanjang Kontrak, Thom Haye Tak Masuk!
Terkini
-
Rahasia Desa Wunut Berhasil Menjadi Desa Pembangunan Berkelanjutan
-
Viral Dua Preman Ngamuk di Pasar Baru Bekasi, Pelaku Positif Sabu-sabu
-
Berdiri 2019, Kini Minyak Telon Lokal Habbie Capai Omzet Belasan Juta Rupiah
-
BRI Raih Penghargaan Internasional, Best Issuer for Sustainable Finance dan Best Social Loan
-
Libur Lebaran 2025, Super Apps BRImo dari BRI Siap Layani Transaksi Tanpa Hambatan