Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Senin, 24 Januari 2022 | 14:28 WIB
Presiden Jokowi disopiri PM Malaysia, Mahathir Mohamad dalam sebuah mobil Proton di Kuala Lumpur, Malaysia, Jumat (9/8/2019). [Twitter/jokowi]

SuaraBekaci.id - Kabar Mahathir Mohamad kritis beredar di media sosial. Menanggapi hal itu putri Mahathir Mohamad yakni Marina Mahathir menepis kabar hoaks tersebut.

Sebelumnya beredar bahwa Mahathir Mohamad sedang kritis di Rumah Sakit (RS) National Heart Institute.

Kabar tersebut dipastikan hokas. Saat ini mantan Perdana Menteri (PM) Malaysia itu dalam kondisi stabil.

Hal itu disampaikan Marina dalam sebuah pernyataan, Sabtu (22/1/2022), guna menepis maraknya berita yang menyebutkan pria yang disapa Dr M itu kristis, bahkan telah tutup usia.

Baca Juga: Polda Jabar Belum Kabulkan Penangguhan Penahanan Bahar bin Smith, Ini Alasannya

“Kondisinya sekarang stabil,” kata Marina, mengutip dari Warta Ekonomi -jaringan Suara.com, Senin (24/1/2022).

Menurut Marina, Mahathir dirawat di National Heart Institute (IJN) pada Kamis (20/1/2022). Selama dirawat, Mahathir merespons pengobatan dengan baik. Ini adalah pengobatan lanjutan.

Sebelumnya, Mahathir dirawat di IJN pada 7 Januari 2022. Pihak IJN mengatakan, pada 13 Januari, Mahathir telah dipulangkan dan akan melanjutkan penyembuhan dan pemulihannya di rumah.

Ia juga menjalani prosedur pengobatan di IJN dan Pusat Pengobatan Universiti Malaya pada 8 Januari lalu.

PM Ismail Sabri Yaakob juga telah menjenguk Mahathir di IJN, Sabtu (22/1/2022). Ia mengungkapkan, kunjungannya itu melalui cuitan di akun Twitter dan status Facebook.

Baca Juga: Mengintip Gedung Tempat Dansa-dansi Tentara Kolonial dan Noni-noni di Cimahi

“Baru saja tiba di Institut Jantung Negara untuk menjenguk mantan Perdana Menteri Tun Dr Mahathir Mohamad @chedetofficial yang dimasukkan ke IJN,” katanya

Mahathir adalah salah satu tokoh politik paling dominan di Malaysia, setelah menjabat dua kali sebagai perdana menteri selama total 24 tahun.

Dia adalah pemimpin Malaysia dari tahun 1981 hingga 2003, kemudian kembali berkuasa tahun 2018 pada usia 92 tahun, dengan memimpin koalisi reformis. Namun, pemerintahannya kolapspada tahun 2020 karena pertikaian politik.

Load More