SuaraBekaci.id - Akhir akhir ini viral di Bekasi minuman es teh yang mendatangkan omset hingga jutaan perharinya. Adalah es kobok yang baru baru ini menarik perhatian jagat maya hingga masyarakat sekitar.
Dinamakan es kobok karena cara pembuatannya diaduk dengan gayung didalam wadah besar berupa tong atau ember.
Akan tetapi banyak yang berspekulasi bahwa dari namanya es kobok pelanggan membayangkan jika cara pembuatannya dikobok dan tak higienis. Padahal es kobok hanyalah nama yang disematkan saja.
Di salah satu video di kanal Youtube Bang Jali Vlog, mengulas soal es kobok ini. Berlokasi di Jalan Medan Satria Pondok Ungu Kota Bekasi, es kobok ini disuguhkan dengan tampilan sederhana di pinggir jalan.
Hanya menggunakan gerobak berwarna biru dengan dua tong besar ditengahnya sebagai wadah dan ember serta gayung untuk media mengaduk.
"Dimulai tuh dari bapak sekitar tahun 70-an," ucap Eko sang penerus generasi kedua usaha es teh ini.
Eko menjelaskan bahwa usaha yang dirintis oleh pendahulu pertamanya ini telah puluhan tahun ada dan terus mempertahankan rasa khas dari resep si empunya.
"Ngeracik sendiri diajarin bener bener dari penciptanya sendiri," jelasnya lagi.
Buka mulai pukul 06.30 WIB hingga 22.00 WIB, es kobok yang menerapkan sistem dua shift ini mampu meraup omset tak main main, yakni mencapai 3 juta rupiah perharinya.
" Kita itungnya balok es, jadi kalau pas rame itu sehari 10 balok es untuk satu shiftnya," kata Eko.
Disinggung soal rahasia laris manis dari es kobok, Eko menjelaskan bahwa semuanya tentu tak luput dari cita rasa yang dipertahankan dan harga yang bersahabat.
" Kalau dari saya sendiri dari rasa dan harga ya, orang khan rasanya enak harganya cocok," lanjutnya lagi menjelaskan.
Berbicara mengenai harga memang jumlah uang yang dikeluarkan untuk sebungkus kesegaran es teh ini hanya dibanderol cukup 2 hingga 3 ribu rupiah saja.
Menyinggung mengenai nama dari es kobok sendiri, Eko mengaku bahwa si empunya usaha juga sebenarnya tak menyukai penamaan ini, karena identik dengan jorok dan tak higienis jika terdengar di telinga.
" Kalau boleh diceritain si almarhum sendiri yang punya aja gak seneng disebut es kobok karena kesannya jorok padahal dia sendiri benar benar menjaga dari mulai kematangan airnya, tempat dan segala macemnya," kata Eko.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
Terkini
-
Dua Penerjun Tewas di Pangandaran
-
Ribuan Buruh Jawa Barat 'Serbu' Jakarta: Tuntut KDM Batalkan Keputusan UMSK 2026
-
BRI Gelar Trauma Healing untuk Anak-anak Terdampak Banjir di Sumatera
-
KPK Panggil Eks Sekdis CKTR Bekasi, Jejak Suap Proyek Makin Jelas?
-
Jelang Tahun Baru, Polisi Sita Petasan dan Belasan Botol Miras