Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Senin, 27 Desember 2021 | 12:24 WIB
Ilustrasi - Armada truk pengangkut bahan bakar minyak (BBM) milik PT Pertamina (Persero). ANTARA/HO-Pertamina

SuaraBekaci.id - Pemerintah berencana akan menghapus bahan bakar minyak (BBM) jenis premium dan pertalite. Hal tersebut ditanggapi Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto.

Menurutnya, jika memang dua BBM yang tergolong murah itu tidak ada, tentunya masyarakat semakin tersiksa.

Apalagi perekonomian rakyat Indonesia masih tertekan akibat pandemi Covid-19.

“Apakah sudah tepat waktunya menghapus premium tersebut,” kata legislator Fraksi PKS.

Baca Juga: Premium dan Pertalite Akan Dihapus, Ini Penjelasan Pertamina

Menurut Mulyanto, pemerintah tidak perlu mengkuti standar negara lain saat menghapus Premium dan Pertalite. Semisal pemerintah pengin mengikuti standar EURO 4 agar bersih lingkungan.

“Jangan latah dengan standar orang lain. Pertimbangkan upaya domestik untuk kesejahteraan rakyat,” lanjut legislator Daerah Pemilihan III Banten tersebut.

Di sisi lain, dia mengatakan bahwa pemerintah perlu memikirkan bahan bakar baru yang murah jika bersikukuh menghapus Premium dan Pertalite.

“Kalau Premium dihapus, apa alternatif BBM murah untuk masyarakat,” ungkap Mulyanto.

Sebelumnya, Indonesia akan memasuki masa transisi energi. Oleh karena itu, pemerintah mendorong penggunaan bensin RON 90 sebagai BBM ramah lingkungan.

Baca Juga: Rayakan 31 Tahun, LG Perluas Produksi Produk Premium Di Indonesia

Menurut Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), nantinya bensin dengan RON 90, yakni pertalite, bakal menjadi pengganti premium selama masa transisi.

Kendati begitu, pertalite juga akan dihapus setelah masa transisi selesai.

Seusai BBM pertalite dan premium dihapus, hanya akan ada bensin dengan kadar oktan (Research Octane Number/RON) di atas 91 yang dinilai lebih ramah lingkungan seperti Pertamax.

Load More