“Ini bukan sekadar penghargaan yang diberikan di tingkat desa tapi penghargaan dalam upaya kita menegakkan identitas kita yang berbasis dari masyarakat desa,” ucapnya.
Tujuan program Pemajuan Kebudayaan Desa membuka akses informasi, membuka akses jaringan, dan membuka akses pasar bagi masyarakat desa. Program ini juga wadah ekspresi serta membuka ruang-ruang budaya yang selama ini sudah banyak dilakukan masyarakat desa.
Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, Restu Gunawan, menjelaskan program Pemajuan Kebudayaan Desa pada 2021 dilaksanakan melalui tiga tahapan. Tahap pertama Temukenali Potensi yang berlangsung pada Mei-Juni. Acara ini menggali dan mengungkap potensi budaya yang dimiliki desa dari sudut pandang masyarakat atau komunitas desa sebagai pemilik kebudayaannya.
Tahap kedua, pengembangan yang dilaksanakan pada Juni hingga Agustus dengan menyusun konsep pengembangan potensi budaya oleh warga bersama aparat desa serta melakukan pelatihan-pelatihan, sarasehan, webinar, untuk meningkatkan kapasitas sumber daya masyarakat desa sesuai dengan potensi desa yang akan dikembangkan.
Tahap ketiga, pemanfaatan yang diadakan Agustus hingga November. Kegiatan ini memanfaatkan potensi budaya melalui aksi nyata warga guna menyejahterakan masyarakat desa melalui pasar budaya, lokakarya, festival, dan pembuatan film dokumenter.
Pada 2021, program Pemajuan Kebudayaan Desa diikuti 359 desa tersebar di 33 provinsi dan 193 kabupaten. Program pendampingan di tahun pertama ini menjaring 3.349 data potensi budaya yang terdiri atas warisan budaya, baik benda maupun tak benda, potensi alam, manusia, serta berbagai permasalahan yang dihadapi 320 desa yang telah melalui tahap verifikasi oleh tim.
Program Pemajuan Kebudayaan Desa memberdayakan sekitar 2.000 warga dari 270 desa yang bergerak bersama dengan pemerintah desa, didampingi daya desa yakni pendamping kebudayaan desa dan pegiat budaya untuk melakukan tahap pemanfaatan.
Tidak hanya di lingkup Kemendikbudristek, platform kerja bersama membangun desa mandiri dalam rangka pemajuan kebudayaan desa terus digaungkan bersama dengan berbagai kementerian dan lembaga.
“Semoga dari desa kita bisa mengambil banyak inspirasi dan motivasi untuk membangun peradaban dan program ini di masa yang akan datang bisa terus berkembang,” kata dia.
Baca Juga: Kronologi Penangkapan Petani Mesuji, Polisi Sampai Sita Ponsel Warga
Berita Terkait
-
19 Desa Terisolasi, Tanggap Darurat Tapanuli Tengah Diperpanjang 14 Hari
-
Cerita Inspiratif: Harmoni dalam Keberagaman Ekonomi Desa Empang Baru
-
Kerugian Negara Ditaksir Rp2,1 T, Nadiem Cs Segera Jalani Persidangan
-
Kunjungi Yogyakarta, PM Timor Leste Xanana Gusmao Bertemu Sri Sultan HB X
-
Usai Banjir Bandang, Lautan Gelondongan Kayu Penuhi Aceh Tamiang
Terpopuler
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 9 Sepatu Lokal Senyaman Skechers Ori, Harga Miring Kualitas Juara Berani Diadu
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 7 Desember: Raih Pemain 115, Koin, dan 1.000 Rank Up
Pilihan
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
-
Penipuan Pencairan Dana Hibah SAL, BSI: Itu Hoaks
-
9 Mobil Bekas Paling Lega dan Nyaman untuk Mengantar dan Jemput Anak Sekolah
Terkini
-
BRI Berkiprah 130 Tahun, Hadirkan 7.405 Kantor dan AgenBRILink Perkuat Akses Keuangan Nasional
-
BRI Sahabat Disabilitas Telah Berdayakan 370 Disabilitas di Berbagai Wilayah Indonesia
-
Kontribusi 19,9% Laba BRI Didongkrak Bisnis Bullion dan Emas
-
Wali Kota Bekasi Bagi-bagi Mainan untuk Anak-anak Korban Banjir
-
Dua Pemuda di Bekasi Cetak Uang Palsu Rp20 Juta