Scroll untuk membaca artikel
Lebrina Uneputty
Kamis, 16 Desember 2021 | 06:13 WIB
Evakuasi korban yang dilakukan Badan Penegakan Maritim Malaysia (MMEA) Markas Besar Maritim Johor. ANTARA/HO-MMEA

SuaraBekaci.id - Badan Penegakan Maritim Malaysia (MMEA) Markas Besar Maritim Johor menyatakan 14 korban selamat kapal tenggelam di perairan Johor Bahru, Rabu (15/12/2021). Korban selamat masih ditahan di Pos Tanjung Sepang dan belum dilakukan serah terima karena swab test belum selesai.

MMEA menyatakan hingga Rabu pukul 20.30 waktu setempat tidak ditemukan korban tambahan.

Pencarian masih berlangsung dan tidak ditangguhkan. Pencarian pada Rabu malam di pesisir pantai oleh tim MMEA dan tim beranggotakan 10 orang dalam radius 7 kilometer.

Pencarian di laut dilakukan oleh KM Tegas. Namun, sejauh ini belum ditemukan temuan baru.

Selain itu, pesawat MMEA melakukan pencarian di sektor pencarian dan selesai pada pukul 17.00 waktu setempat. Akan tetapi, tidak ada korban baru yang ditemukan.

Pusat pelayanan kesehatan telah didirikan di Pantai Tanjung Balau, Kota Tinggi, Johor.

Disebutkan pula bahwa korban yang ditemukan sebanyak 25 warga negara Indonesia. Sebanyak 14 orang selamat terdiri atas dua wanita dan 12 pria.

Dalam pernyataan MMEA menyebutkan 11 orang tewas terdiri atas empat jenazah wanita dan tujuh laki-laki.

Sementara itu, sebanyak 25 orang diperkirakan masih hilang. Sebelumnya, sebanyak 25 warga negara Indonesia (WNI) penumpang kapal yang terbalik di Tanjung Balau, Johor Bahru, Malaysia, belum ditemukan, kata Maritim Negeri Johor.

Mereka yang diduga tengah menuju Malaysia secara ilegal itu adalah bagian dari 50 penumpang kapal naas tersebut.

"Kapal yang diduga dari Indonesia menuju Malaysia itu terbalik akibat ombak yang cukup kuat akibat cuaca buruk dini hari tadi," kata Wakil Direktur Operasi Maritim Negeri Johor Kapten Maritim Simon Templer Lo Ak Tusa di Johor Bahru, mengutip Antara, Rabu (15/12/2021)

Dia mengatakan hingga saat ini 14 orang telah ditemukan selamat, 11 orang ditemukan tewas, dan 25 orang lainnya belum ditemukan.

"Operasi Cari Selamat diaktifkan pada pukul 08.50 pagi ini dengan melibatkan pesawat, kapal dan perahu serta kekuatan 35 personel operasional untuk mencari dan menemukan korban hilang yang tersisa," katanya.

Otoritas Maritim Malaysia Negara Bagian Johor meminta para imigran gelap yang ingin masuk atau keluar dari perairan Negara Bagian Johor untuk menggunakan jalur yang benar agar kejadian serupa tidak terulang lagi.

Load More