SuaraBekaci.id - KH Ahmad Muwafiq atau akrab disapa Gus Muwafiq meminta kepada para kiai dan ulama agar menggaungkan moderasi beragama di jaman saat ini.
Menurutnya, tujuan tersebut untuk menciptakan perdamaian dan memperkuat persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Imbauan tersebut dikemukakan Gus Muwafiq dalam acara pembukaan Muktamar Pemikiran dan Halaqah Kiai/Nyai Muda bertema “Menguatkan Moderasi Beragama sebagai Gerakan Civil Society”, di Bogor, Senin.
“Kiai harus bicara moderasi beragama. Kalau kita tidak damai apalagi sampai terjadi konflik, kehidupan akan berhenti. Pengusaha dan pasar tidak terserap. Makanya, kedamaian itu penting dan moderasi beragama adalah langkah untuk menciptakan perdamaian bersama,” ujarnya, melunik dari Antara.
Baca Juga: Jadwal Babak 8 Besar Liga 2 2021, RANS Cilegon FC Vs Persis Solo di Stadion Pakansari
Moderasi beragama, kata dia, bernilai penting karena tidak ada hal di dunia ini yang mampu berdiri sendiri.
Artinya, kata Gus Muwafiq, moderasi merupakan langkah untuk memahami bahwa ada sesuatu yang saling membutuhkan dan bergantung dalam hal apa pun.
Dia mengambil contoh agama yang membutuhkan moderasi, karena mengantarkan manusia dari dunia menuju akhirat.
Gus Muwafiq menilai agama dalam konteks dunia saling membutuhkan dan bergantung dengan banyak hal. Salah satunya adalah haji dalam agama Islam yang berurusan dengan akhirat. Namun, proses haji itu membutuhkan pesawat yang justru dibuat oleh kaum Yahudi.
“Nah, konsep ini harus dipahami. Makanya, dunia ini sebenarnya adalah rangkaian dari sekian banyak perbedaan yang disatukan dalam sebuah penyatuan rangkaian-rangkaian yang kadang kita tidak mengerti bahwa kita harus rukun dan saling memahami,” ujar Gus Muwafiq.
Meskipun demikian, kata dia lagi, moderasi beragama menghadapi permasalahan yang berasal dari internal umat Islam.
Untuk mengatasi persoalan internal tersebut, Gus Muwafiq mengingatkan agar umat Islam di Indonesia memahami konsep ra’iyyah, yaitu kullukum ro'in, wakullukum mas ulun 'aro'iyyatihi. Artinya, setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya.
Baca Juga: Termasuk Jalur Alternatif Jonggol, Ini 4 Pos Pemeriksaan di Perbatasan Cianjur
“Konsep ra’iyyah ini adalah konsep tentang hidup bersama dan saling bertanggung jawab. Kita bukan vox populi vox day (suara rakyat adalah suara Tuhan) dan bukan suara mayoritas. Itu adalah suara Tuhan karena bisa menjadi diktator,” kata Gus Muwafiq.
Berita Terkait
-
Eks Anggota Bawaslu Penyuap Gugat Penyidik KPK, Ada Apa? Ini Kata KPK
-
KPK Yakin Hakim PN Bogor Tolak Gugatan Perdata Agustiani Tio terhadap Penyidik Rossa
-
Penyidik KPK Digugat Rp 2,5 Miliar oleh Mantan Terpidana Kasus Harun Masiku
-
5 Kolam Renang di Bogor Referensi Wisata Air untuk Liburan
-
5 Rekomendasi Tempat Wisata Hits untuk Liburan Bareng Keluarga di Bogor
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
Pilihan
-
Bodycharge Mematikan Jadi Senjata Rahasia Timnas U-17 di Tangan Nova Arianto
-
Kami Bisa Kalah Lebih Banyak: Bellingham Ungkap Dominasi Arsenal atas Real Madrid
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
Terkini
-
Lewat Pendanaan KUR BRI, Suryani Sukses Jadi Pejuang Ekonomi Keluarga yang Naik Kelas
-
Rahasia Desa Wunut Berhasil Menjadi Desa Pembangunan Berkelanjutan
-
Viral Dua Preman Ngamuk di Pasar Baru Bekasi, Pelaku Positif Sabu-sabu
-
Berdiri 2019, Kini Minyak Telon Lokal Habbie Capai Omzet Belasan Juta Rupiah
-
BRI Raih Penghargaan Internasional, Best Issuer for Sustainable Finance dan Best Social Loan