Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Kamis, 09 Desember 2021 | 19:45 WIB
Ilustrasi penumpang menaiki angkutan umum kota (angkot). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

SuaraBekaci.id - Di masa pandemi Covid-19 ini, jumlah angkot di Kabupaten Karawang mengalami penurunan yang begitu drastis. Sepanjang tahun 2021 ini saja sudah ada 1.800 angkot yang sudah tak lagi beroperasi.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Karawang, Arief Bijaksana Maryugo menyebutkan, jumlah angkot di wilayahnya itu mencapai 2.000 angkot yang masih beroperasi diawal tahun 2021.

Hanya saja, saat ini dari jumlah tersebut tinggal tersisa 10 persen yang beroperasi.

"Hanya 10 persen angkot yang masih beroperasi saat ini. Bisa dikatakan mati suri," kata dia ketika dikonfirmasi, Kamis (9/12/2021).

Baca Juga: Pemkot Jakbar Klaim Sumur Resapan Berfungsi Secara Maksimal

Arief menambahkan, kehadiran layanan transportasi online juga mempengaruhi lantaran banyak masyarakat yang mulai beralih seiring perkembangan zaman.

"Transportasi online itu mempengaruhi juga, mereka kan dari lokasi penumpang bisa langsung sampai tujuannya," katanya.

Kini, lanjut dia, sepinya penumpang menjadi kondisi yang kerap dialami para sopir angkot setiap hari selama dua tahun belakangan ini lantaran pandemi Covid-19.

"Pasarnya angkot sementara ini kan anak sekolah, tapi sekolahnya kan online," ungkapnya.

Kondisi diperparah dengan kebijakan pengetatan yang dikeluarkan pemerintah dalam membatasi mobilitas masyarakat.

Baca Juga: Untuk Angkat Potensi dan Asetnya, Kabupaten Jember Kenalkan Program J KUEREN

"Kebijakan pembatasan mobilitas ada pengaruhnya, tapi penurunan bukan karena PPKM," kata dia.

Hingga saat ini, Arief menyebutkan ada sekitar 75 trayek angkot yang masih berjalan di Kabupaten Karawang.

"Trayek masih berjalan yah walaupun sedikit seperti Karawang-Cikampek, Karawang-Pangkalan. Diluar trayek itu ya bisa dilihat sendiri," tutur dia.

Kontributor : Akhmad Nursyeha

Load More