Scroll untuk membaca artikel
Lebrina Uneputty
Selasa, 07 Desember 2021 | 08:36 WIB
Gunung Semeru terlihat dari Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Selasa (7/12/2021). (ANTARA/Fiqih Arfani)

SuaraBekaci.id - Cuaca di sekitar kawasan Gunung Semeru dari Desa Sumberwuluh, Kabupaten Lumajang pada Selasa (07/12/2021) pagi ini terpantau cerah, angin bertiup tak terlalu kencang.

Terlihat juga puncak gunung yang tingginya 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) tersebut.

Berbeda dengan 2 hari sebelumnya usai terjadi peningkatan aktivitas gunung yang setiap pagi cuacanya agak mendung. 

“Sejak Sabtu lalu, baru sekarang cuacanya cerah dan segar. Seperti sebelum-sebelum ada awan panas guguran,” ujar Hari, salah seorang warga ditemui di desa setempat.

Bahkan, tidak sedikit warga dan relawan yang mengabadikan puncak Mahameru dengan kamera ponselnya.

“Mumpung kelihatan, sayang kalau tidak diabadikan mas,” katanya sambil terus memotret mengambil dari berbagai angle.

Sementara itu, pada Senin (6/12) malam, Semeru yang merupakan gunung api tertinggi di Pulau Jawa tersebut sempat mengeluarkan lava pijar.

Dipantau dari Kampung Renteng di Kecamatan Candipuro, terlihat jelas guguran lava dari puncak gunung. Meski demikian, warga setempat mengaku tak khawatir karena fenomena seperti itu kerap terlihat.

Pada Sabtu sore terjadi peningkatan aktivitas Gunung Semeru yang mengeluarkan awan panas guguran dan berdampak pada daerah di sekitar. Ratusan warga terpaksa harus mengungsi ke berbagai tempat aman.

Sementara kabar terkini dari Semeru,  Kepala Pusat Pengendalian Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari melaporkan jumlah korban jiwa dalam musibah letusan Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur hingga Senin (6/12/2021) malam mencapai 22 orang.

"Rincian korban meninggal dunia teridentifikasi 14 orang di Kecamatan Pronojiwo, sedangkan delapan orang di Kecamatan Candipuro," kata Abdul Muhari melalui keterangan pers yang diterima di Jakarta.

Abdul mengatakan jumlah korban luka-luka seperti luka bakar maupun cedera hingga pukul 20.15 WIB sebanyak 56 orang, dan 22 warga lainnya dilaporkan hilang. Sedangkan jumlah populasi terdampak sebanyak 5.205 jiwa dan warga mengungsi 2.004 orang.

"Terkait dengan jumlah warga yang dinyatakan hilang, posko masih melakukan pendataan dan validasi," katanya.

Selain dampak korban jiwa, kata Abdul, guguran awan panas Gunung Semeru mengakibatkan kerusakan di sektor permukiman, pendidikan maupun sarana dan prasarana.

Load More