Scroll untuk membaca artikel
Lebrina Uneputty
Jum'at, 26 November 2021 | 16:27 WIB
Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana.[Instagram]

SuaraBekaci.id - Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana telah merekomendasi besaran kenaikan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) menjadi 7,68 persen atau Rp 5.166.822,36.

Terkait rekomendasi kenaikan UMK itu disampaikan oleh pihak Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Karawang.

Sekretaris Disnakertrans Karawang Rosmalia Dewi membenarkan kenaikan UMK di wilayahnya.

“Jadi Bupati kemarin menerima aspirasi dari para buruh untuk menaikkan usulan UMK jadi 7,68 persen, tentunya nanti usulan ini akan disampaikan ke Gubernur,” kata dia ketika dikonfirmasi, Jumat (26/11/2021).

Baca Juga: UMK Kota Cimahi 2022 Direkomendasikan Naik 8,5 Persen

Rosmalia menyebut rekomendasi nilai UMK tersebut diakuinya atas permintaan buruh di Kabupaten Karawang, dan penetapannya di Gubernur Jawa Barat.

Kenaikan rekomendasi UMK itu, lanjut dia, atas permintaan buruh dari telah disepakati para unsur dewan pengupahan.

"Jadi kami di daerah memfasilitasinya yang selanjutnya tergantung keputusan gubernur,” kata dia.

Sementara itu, Ketua SPSI Karawang Ferry Nuzarli mengatakan kenaikan usulan UMK sebesar 7,68 persen atau Rp 115 ribu merupakan hasil kajian faktual yang dibuat oleh para buruh. 

"Kalau upah itu kan angkanya itu sesuai PP Nomor 78 yakni mengacu kepada KHL. Maka ada survei pasar ditetapkan 7,68. Pasar di Karawang kan ada 3 yakni Pasar Kosambi, Cikampek dan Pasar Baru Karawang, jadi bukan dikatakan tidak masuk akal atau mengada-ngada," ucap Ferry. 

Baca Juga: UMK Bekasi 2022, Kota Naik 0,71 Persen, Kabupaten Diusulkan Naik 5,5 Persen

Dia juga membandingkan kenaikan usulan itu dengan harga minyak sayur di pasar. 

"Sebenarnya kalau mengacu kepada harga asli itu tinggi, coba sekarang harga minyak sayur saja, minyak sayur sudah 33 ribu, sebulan lalu 25 ribu dikali harga dasar misalnya 24 ribu itu hampir 30 persen kenaikannya. Ditambah lagi daya beli buruh semakin turun tambah miskin kita kan jadi jangan dibilang gak masuk akal itu akal-akalan pengusaha hitam saja," ujar dia. 

Saat ini, kata dia, Indonesia masuk nomor tujuh negara terkaya di dunia, namun rakyatnya masih miskin. 

"Sekarang Indonesia masuk dalam 7 negara terkaya di dunia, dan sudah masuk G20 tapi rakyatnya masih miskin," tutur dia.

Kontributor: Akhmad Nursyeha

Load More