SuaraBekaci.id - Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana telah merekomendasi besaran kenaikan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) menjadi 7,68 persen atau Rp 5.166.822,36.
Terkait rekomendasi kenaikan UMK itu disampaikan oleh pihak Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Karawang.
Sekretaris Disnakertrans Karawang Rosmalia Dewi membenarkan kenaikan UMK di wilayahnya.
“Jadi Bupati kemarin menerima aspirasi dari para buruh untuk menaikkan usulan UMK jadi 7,68 persen, tentunya nanti usulan ini akan disampaikan ke Gubernur,” kata dia ketika dikonfirmasi, Jumat (26/11/2021).
Rosmalia menyebut rekomendasi nilai UMK tersebut diakuinya atas permintaan buruh di Kabupaten Karawang, dan penetapannya di Gubernur Jawa Barat.
Kenaikan rekomendasi UMK itu, lanjut dia, atas permintaan buruh dari telah disepakati para unsur dewan pengupahan.
"Jadi kami di daerah memfasilitasinya yang selanjutnya tergantung keputusan gubernur,” kata dia.
Sementara itu, Ketua SPSI Karawang Ferry Nuzarli mengatakan kenaikan usulan UMK sebesar 7,68 persen atau Rp 115 ribu merupakan hasil kajian faktual yang dibuat oleh para buruh.
"Kalau upah itu kan angkanya itu sesuai PP Nomor 78 yakni mengacu kepada KHL. Maka ada survei pasar ditetapkan 7,68. Pasar di Karawang kan ada 3 yakni Pasar Kosambi, Cikampek dan Pasar Baru Karawang, jadi bukan dikatakan tidak masuk akal atau mengada-ngada," ucap Ferry.
Baca Juga: UMK Kota Cimahi 2022 Direkomendasikan Naik 8,5 Persen
Dia juga membandingkan kenaikan usulan itu dengan harga minyak sayur di pasar.
"Sebenarnya kalau mengacu kepada harga asli itu tinggi, coba sekarang harga minyak sayur saja, minyak sayur sudah 33 ribu, sebulan lalu 25 ribu dikali harga dasar misalnya 24 ribu itu hampir 30 persen kenaikannya. Ditambah lagi daya beli buruh semakin turun tambah miskin kita kan jadi jangan dibilang gak masuk akal itu akal-akalan pengusaha hitam saja," ujar dia.
Saat ini, kata dia, Indonesia masuk nomor tujuh negara terkaya di dunia, namun rakyatnya masih miskin.
"Sekarang Indonesia masuk dalam 7 negara terkaya di dunia, dan sudah masuk G20 tapi rakyatnya masih miskin," tutur dia.
Kontributor: Akhmad Nursyeha
Berita Terkait
-
Cek Status Lamaran Magang Hub Batch 3 Kemnaker, Dapatkan Uang Saku Setara UMR
-
Ramai Pabrik Pindah dari Cikarang ke Jawa Tengah, Cek Perbandingan Gaji dan Biaya Hidup
-
Bikin Pabrik Nike Adidas Pindah, Beda Upah Buruh di Jateng Jauh Lebih Rendah Ketimbang Tangerang?
-
Pertamina UMK Academy Fokus Pembinaan Tepat Sasaran untuk UMKM Berdaya Saing Global
-
9 Mobil Bekas Terbaik untuk Karyawan Baru yang Gaji UMR, Ada yang Versi Legend!
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Hoka Ori, Cushion Empuk Harga Jauh Lebih Miring
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
BRI Dukung Pembiayaan Sindikasi Rp2,2 Triliun untuk Proyek Flyover Sitinjau Lauik
-
BGN Larang Keras SPPG Pecat Relawan Dapur
-
Terbongkar! Aksi Pencurian Mobil di Kawasan Industri Cikarang Libatkan Karyawan
-
4 Orang Tewas Misterius Dalam Mobil Toyota, Identitas Korban Terungkap!
-
AgenBRILink Tingkatkan Inklusi Keuangan di Wilayah 3T, Contohnya Muhammad Yusuf di Sebatik