SuaraBekaci.id - Jelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Karawang meminta seluruh rumah sakit mempersiapkan kemungkinan terjadinya gelombang ketiga virus Corona.
Juru Bicara Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Karawang, dr Fitra Hergyana mengatakan, pihaknya meminta mempersiapkan seluruh rumah sakit mulai dari tenaga kesehatan hingga fasilitas kamar tidur pasien.
"Kita sudah koordinasi dengan seluruh rumah sakit terutama dengan RSUD Karawang karena jadi RS rujukan Covid-19. Kita meminta dipersiapkan jika terjadi gelombang ketiga meskipun yang kami harapkan tidak ada," kata dia kepada wartawan, Senin (22/11/2021).
Dikatakan Fitra, kasus Covid-19 di Kabupaten Karawang sedang menurun. Namun, dia menegaskan tidak menutup kemungkinan kasus kembali naik jika masyarakat abai dalam penerapan protokol kesehatan (prokes).
"Karena adanya penurunan level PPKM, aktivitas masyarakat kembali tinggi. Jika ini tidak dibarengi dengan disiplin prokes, menjadi kekhawatiran adanya peningkatan kasus kembali. Apalagi jelang libur Natal dan Tahun Baru," ujarnya.
Fitra menambahkan, pihaknya terus gencar melakukan operasi yustisi dan non yustisi. Dengan demikian, lanjut dia, prokes tetap wajib diterapkan meskipun masyarakat sudah divaksinasi.
"Kalau dilihat dari negara-negara lain kan tetap ada peningkatan. Sehingga kita siapkan dokter-dokter agar lebih siap termasuk tenaga kesehatan perawat," ungkapnya.
Dia menyebutkan, Bed Occupancy Rate (BOR) di Kabupaten Karawang yakni 2-3 persen, dari data Satgas hanya ada dua pasien yang masih dirawat dan empat pasien menjalani isolasi mandiri.
Kemudian, capaian vaksinasi di Karawang sudah mencapai 66 persen. Dan terus dilakukan percepatan agar segera tercipta herd immunity.
"Herd immunity kan tercipta jika 70 persen warganya divaksinasi, kita akan kejar itu. Bahkan target itu 100 persen di akhir tahun 2021," katanya.
Lebih lanjut, tambah Fitra, untuk Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Karawang juga menyiapkan beberapa antisipasi tersebut dengan mengubah kasur rawat inap pasien biasa untuk tempat tidur pasien Covid-19.
"Memperkuat strategi kesiapan dalam isu atau prediksi adanya gelombang ketiga kenaikan kasus Covid-19, dengan siap merubah kapasitas bed rawat inap pelayanan non-covid menjadi pelayanan isolasi Covid-19," kata Fitra.
Nantinya, kata dia, jumlah kasur yang yang disiapkan untuk pasien Covid-19 berjumlah 150, ditambah gedung khusus pasien Covid-19 dengan kapasitas 100 pasien dengan total 250.
"Bercermin pada puncak kasus tertinggi Covid-19 pada bulan Juli 2021. Dengan persiapan itu dirasa cukup, ditambah juga kan rumah sakit swasta lainnya juga menyiapkan kamar khusus pasien Covid-19," ujar dia.
Selain persiapan jumlah kasur rawat inap, lanjut Fitra, pihaknya juga mempersiapkan 78 dokter spesialis dan dokter umum untuk penanganan pasien. Sejumlah perawatan tambahan juga disiagakan jika terjadi lonjakan kasus Covid-19.
Berita Terkait
-
PLN Fokus Perkuat Layanan SPKLU di Yogyakarta, Dukung Kenyamanan Pengguna Saat Libur Nataru
-
BRI Siaga Nataru dengan Kas Rp21 Triliun, Didukung Layanan AgenBRILink dan BRImo
-
Antrean Panjang di Stasiun, Kenapa Kereta Api Selalu Jadi Primadona di Periode Libur Panjang?
-
Anggota DPR Dorong Satgas Pascabencana Sumatera Bekerja Cepat: Jangan Sekadar Rapat!
-
Cirebon Dipilih Jadi Titik Strategis Siaga SPKLU PLN Saat Nataru
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
RUPSLB BRI 2025 Perkuat Tata Kelola dan Fondasi Pertumbuhan
-
BRI Tebar Dividen Interim 2025 untuk Saham, Kinerja UMKM Jadi Penopang
-
Ini Tanda Galon Air Minum yang Harus Ditolak Sekarang Juga
-
BRI Tegaskan Komitmen Sosial Lewat Bantuan Bencana Sumatra, Salurkan Donasi Dukung Mobilitas
-
BRI Pastikan Ketersediaan Kas dan Digital Banking Saat Nataru, Dukung Liburan Nasabah Makin Nyaman