Lebrina Uneputty
Rabu, 17 November 2021 | 21:15 WIB
Seorang pria melaksanakan shalat Jumat di Al-Islah Islamic Center Mosque,Hamtramck, Michigan.[BBC]

Lebih dari separuh orang Amerika mengatakan tidak mengenal Muslim secara pribadi, tetapi bagi mereka yang dekat dengan umat Muslim cenderung tidak sampai berpikir bahwa Islam mendorong kekerasan dari agama lain.

Hamtramck adalah contoh hidup, tentang bagaimana pengalaman pribadi menghilangkan Islamofobia.

Ketika Shahab Ahmed mencalonkan diri sebagai anggota dewan kota tak lama setelah serangan 11 September, dia menghadapi perjuangan yang berat.

"Ada selebaran di seluruh kota yang mengatakan saya pembajak ke-20 yang tidak berhasil mencapai pesawat," kata orang Bengali Amerika itu.

Setelah dia kalah dalam pemilihan tahun 2001, Ahmed mengetuk pintu tetangga untuk memperkenalkan diri.

Dia terpilih dua tahun kemudian, menjadi pejabat kota Muslim pertama di Hamtramck.

Sejak itu, dukungan untuk komunitas Muslim tumbuh di kota tersebut.

Pada 2017, ketika pemerintahan Trump memberlakukan larangan masuk bagi pendatang dari sejumlah negara Muslim, warga berkumpul untuk memprotes.

"Di satu sisi, itu memobilisasi dan menyatukan banyak orang karena semua orang tahu bahwa untuk tinggal di Hamtramck, Anda harus menghormati orang lain," kata Razi Jafri, salah satu sutradara film dokumenter "Hamtramck, USA".

Secara nasional, Muslim Amerika juga menjadi lebih terlihat secara politis.

Pada tahun 2007, kader Partai Demokrat Minnesotan Keith Ellison menjadi anggota kongres Muslim pertama.

Kongres AS saat ini memiliki empat anggota Muslim.

Pada hari pemilihan Hamtramck bulan ini, puluhan warga berkumpul di depan tempat pemungutan suara untuk saling menyapa, banyak yang memamerkan suvenir Hari Pemilihan mereka, yaitu stiker "Saya memilih".

Para imigran sangat antusias untuk berpartisipasi dalam demokrasi, kata Jaczkowski. "Ini adalah hal yang sangat Amerika untuk dapat menyatukan orang".

Tetapi seperti halnya di seluruh negeri, debat budaya yang intens terjadi di kota itu.

Load More