Lebrina Uneputty
Rabu, 17 November 2021 | 21:15 WIB
Seorang pria melaksanakan shalat Jumat di Al-Islah Islamic Center Mosque,Hamtramck, Michigan.[BBC]

Tapi Hamtramck "bukan Disneyland", kata Karen Majewski, wali kota yang akan genap menjabat selama 15 tahun sebelum pensiun. "Ini hanya tempat kecil. Dan kami juga memiliki konflik."

Gesekan muncul pada tahun 2004 yang kemudian dilakukan pemungutan suara tentang azan dengan pengeras suara ke luar.

Beberapa warga berpendapat bahwa larangan bar di dekat masjid merugikan ekonomi lokal.

Enam tahun lalu, ketika menjadi kota Amerika pertama yang memilih pemerintahan mayoritas Muslim, pers dari seluruh dunia turun ke Hamtramck.

Beberapa laporan media pada saat itu melukiskan gambaran kota yang "tegang" dengan masuknya umat Islam.

Seorang pembawa acara TV nasional bertanya apakah Majewski takut menjadi wali kota.

Bahkan ada spekulasi dari beberapa orang bahwa dewan kota yang dikontrol Muslim mungkin akan memberlakukan hukum Syariah.

"Di Hamtramck, orang-orang keheranan akan pembicaraan semacam itu," kata Majewski.

Dia "bersyukur" bahwa Hamtramck telah menjadi komunitas yang ramah, katanya, dan tempat "alamiah" bagi penduduk baru untuk memilih mereka yang memahami pengalaman dan bahasa mereka.

Biro Sensus AS tidak mengumpulkan informasi tentang agama, tetapi Pusat Penelitian Pew memperkirakan ada sekitar 3,85 juta Muslim yang tinggal di AS pada tahun 2020, membentuk sekitar 1,1% dari total populasi.

Pada tahun 2040, umat Islam diproyeksikan menjadi kelompok agama terbesar kedua di AS, setelah Kristen.

Meskipun kehadiran mereka berkembang, Muslim di Amerika sering menjadi sasaran prasangka.

Dua puluh tahun setelah serangan 11 September, Islamofobia masih menghantui umat Muslim dan etnis Arab Amerika.

Hampir setengah dari orang dewasa Muslim-Amerika mengatakan kepada Pew pada tahun 2016 bahwa mereka secara pribadi telah mengalami beberapa bentuk diskriminasi, ketika Donald Trump saat kampanye Pilpres mengusulkan larangan imigran dari negara-negara mayoritas Muslim memasuki AS.

Para peneliti juga menemukan bahwa di antara semua kelompok agama, Muslim masih menghadapi pandangan paling negatif dari publik Amerika.

Load More