Scroll untuk membaca artikel
Lebrina Uneputty
Selasa, 19 Oktober 2021 | 17:20 WIB
Jusuf Kalla selaku ketua Dewan Masjid Indonesia meninjau program vaksinasi Covid-19 perdana di Masjid Jami Assa'adah, Kelurahan Sukmaja, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok, Jumat (9/4/2021). [Dok. Humas JK]

SuaraBekaci.id - Mantan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK) merayakan Tablig Akbar Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Istiqlal, Selasa (19/10/2021).

Melansir Hops.id, pada kesempatan itu Jusuf Kalla menyebut, dari sepuluh orang kaya di Indonesia hanya terdapat satu yang beragama Islam. Sementara, dari 100 orang miskin, sebanyak 90 persen di antaranya merupakan orang Islam.

“Lihat saja kalau ada 10 orang kaya di Indonesia paling tinggi satu yang muslim yang lainnya non muslim. Kalau ada 100 orang miksin, saya kira 90 persen yang miskin itu umat Islam,” ujar JK

JK  yang juga Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) itu memaparkan, ketimpangan itu merupakan dampak dari ekonomi umat yang tidak maju. Persoalan ini juga menjadi satu-satunya kekurangan dari kegiatan ekonomi di Indonesia.

Untuk itiu, pemerintah dinilainya harus mampu memajukan ekonomi nasional sekaligus tidak boleh menutup diri dari adanya roda penggerak ekonomi dalam bentuk syariah.

JK juga berulangkali mengingatkan agar tidak memaknai ekonomi syariah secara sempit.

Menurutnya, semua kegiatan ekonomi yang tidak haram berarti halal. Kemudian, semua ekonomi yang halal berarti ekonomi syariah.

“Sama dengan pusat industri halal, ya semuanya halal, mau industri minum, mau industri baju, industri tekstil, industri mesin semua syariah, jangan bapak tutupi ekonomi ini dengan keterbatasan, karena semua syariah,” tegasnya.

Load More